News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2019

Niat Puasa Arafah Jelang Idul Adha di Bulan Dzulhijjah 1440 H, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut niat puasa Arafah jelang Idul Adha di Bulan Dzulhijjah 1440 H, lengkap dengan arti dan keutamaannya!

Berikut niat puasa Arafah jelang Idul Adha di Bulan Dzulhijjah 1440 H, lengkap dengan arti dan keutamaannya!

TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Idhul Adha 1440 H akan segera tiba.

Hari yang fitri tersebut menandakan hadirnya puasa Idul Adha di bulan Dzulhijjah 1440 H.

Puasa sunnah yang istimewa itu ialah puasa Tarwiyah dan Arafah.

Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim.

Baca: 55 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1440 H, Bisa untuk Status dan Dikirim ke Kerabat

Baca: Resep Olahan Daging Sapi untuk Menu Idul Adha, Simak Juga Cara Simpan Daging Sapi Agar Tetap Segar!

Baca: Kumpulan Resep Sate untuk Menu Idul Adha, Dijamin Praktis dan Bikin Kenyang Sekeluarga!

Bagi yang menjalankan puasa Tarwiyah, dosanya satu tahun yang lalu akan terhapuskan.

Umat Muslim juga akan mendapat keberkahan dalam hidupnya.

Sementara itu, bagi yang menjalankan puasa Arafah, dosanya setahun yang lalu juga akan terhapuskan.

Selain itu, ia juga akan dijaga oleh Allah subhanallahu wata'ala untuk tidak melakukan dosa atau maksiat di tahun yang akan datang.

Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan bagi umat Muslim.

Satu tujuannya agar umat Muslim dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jemaah haji.

Nikmat dalam menjalankan puasa Tarwiyah dan Arafah juga setara dengan nikmat orang yang menjalankan ibadah haji.

Adapun yang dimaksud dengan puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah.

Hari Arafah adalah saat jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.

Sementara itu, puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah yakni 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf.

Berdasarkan hadis shahih dari Siti Hafshah r.a. ia berkata, "Ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah), puasa 3 hari pada setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum salat subuh.”

Puasa 10 hari ini termasuk Puasa Dzulhijjah, Puasa Arafah, dan Puasa Tarwiyah.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah, Jumat, 9 Agustus 2019.

Sementara itu, puasa Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah, Sabtu, 10 Agustus 2019.

Berikut keutamaan puasa Arafah.

Keutamaan Puasa Arafah

Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:

1. Barang siapa yang menjalankan Puasa Tarwiyah akan dihapus dosa satu tahun yang lalu yang telah terlewati.

2. Sedangkan yang berpuasa di hari Arofah akan dihapus dosa dua tahun (1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang)

3. Dan yang melaksanakan dua puasa ini akan dianugrahi oleh Allah SWT dengan 10 macam kemuliaan, yaitu:

1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya.

2. Allah akan menambah harta.

3. Allah akan menjamin kehidupan rumah tangganya.

4. Allah akan membersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu.

5. Allah akan melipat gandakan amal dan ibadahnya.

6. Allah akan memudahkan kematiannya.

7. Allah akan menerangi kuburnya selama di alam Barzah.

8. Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar.

9. Allah akan menyelamatkannya dari kejatuhan kedudukan di dunia ini.

10.Allah akan menaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

Alangkah banyak keberkahan dan kebahagiaan yang Allah berikan bagi orang yang menjalankan puasa Tarwiyah dan Arofah. Semoga kita termasuk di dalamnya.

Keutamaan puasa Arafah sungguh istimewa.

Keutamaan itu yakni, dihapuskan segala dosa selama satu tahun yang lalu, dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.

Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari RA.

"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).

Selain itu, umat Muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda pada hari tersebut.

Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah di Bulan Dzulhijjah 2019

Kalender bulan Dzulhijjah hingga 13 Dzulhijjah 1440 H adalah sebagai berikut :

1 Dzulhijjah = 2 Agustus 2019

2 Dzulhijjah = 3 Agustus 2019

3 Dzulhijjah = 4 Agustus 2019

4 Dzulhijjah = 5 Agustus 2019

5 Dzulhijjah = 6 Agustus 2019

6 Dzulhijjah = 7 Agustus 2019

7 Dzulhijjah = 8 Agustus 2019

8 Dzulhijjah = 9 Agustus 2019

9 Dzulhijjah = 10 Agustus 2019

HARAM PUASA :

10 Dzulhijjah = 11 Agustus 2019

11 Dzulhijjah = 12 Agustus 2019

12 Dzulhijjah = 13 Agustus 2019

13 Dzulhijjah = 14 Agustus 2019

Sementara itu, 2-8 Agustus 2019 disunahkan puasa dan memperbanyak amal saleh.

Dengan berpuasa selama 7 hari tersebut, pahala akan dilipatgandakan.

Berikut jadwal puasa Tarwiyah dan Arafah 2019 :

Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah = 9 Agustus 2019

Puasa Arafah 9 Dzulhijjah = 10 Agustus 2019

Idul Adha 10 Dzulhijjah = 11 Agustus 2019

Sementara itu, tanggal 12-14 Agustus 2019 adalah hari Tasrik.

Umat Muslim dilarang berpuasa di ketiga hari tersebut.

Niat Puasa Arafah

ﻧﻮﻳﺖ ﺻﻮﻡ ﻋﺮﻓﺔ ﺳﻨﺔ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ.

NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA’ALAH

Artinya : “Saya niat puasa Arofah , sunnah karena Allah ta’ala.”

Batas Akhir Memotong Kuku

Bagi yang akan berkurban, batas akhir memotong kuku dan memangkas rambut adalah Kamis, 1 Agustus 2019.

Batas ini bertepatan dengan 30 Dzulqa'dah 1440 H.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮُ ﻭَﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﻭَﺑَﺸَﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ

Artinya :

“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat yang lain disebutkan,

ﻓَﻼَ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻥَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺮِﻩِ ﻭَﻻَ ﻣِﻦْ ﺃَﻇْﻔَﺎﺭِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ

Artinya :

“Janganlah ia memotong rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia menyembelih.” (HR. Muslim)

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tribun Timur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini