Gempa terkini : BMKG mencatat gempa berkekuatan M 5,3 mengguncang Enggano, Bengkulu, pagi ini, Minggu (11/8/2019). Gempa tidak berpotensi tsunami.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang Enggano, Bengkulu pagi ini, Minggu (11/8//2019).
Gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,3.
Guncangan terjadi pukul 09:11:08 WIB.
Kedalaman gempa berada pada 10 km di bawah permukaan bumi.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Hari Ini saat Idul Adha 2019, Bandung Cerah Berawan Sepanjang Hari
Baca: Peringatan Dini BMKG di Hari Raya Idul Adha: Waspada Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi
Baca: Terkait Gempa di Yogyakarta, BMKG Sebut Pernah Terjadi Gempa Besar yang Menewaskan 213 Orang
Pusat gempa berlokasi di 222 km Tenggara Enggano-Bengkulu.
Guncangan berlokasi di -7.27 Lintang Selatan (LS)-102.82 Bujur Timur (BT).
Kabar gempa disiarkan oleh BMKG melalui situs resmi BMKG, bmkg.go.id.
BMKG juga menyiarkannya melalui akun Twitter BMKG, @infoBMKG.
Dini hari lalu, gempa berkekuatan M 5,3 juga terjadi di Pariaman, Sumatera Barat.
Gempa terjadi pada pukul 04:11:09 WIB.
Pusat gempa berada di laut 93 km Timur Barat Daya Pariaman.
Berkedalaman 28 km, guncangan terasa beberapa wilayah pada skala MMI, antara lain :
IV Pariaman
IV Padang
IV Padang Panjang
III Pasaman
II-III Bukti Tinggi
II Pesisir Selatan
II-III Mentawai
Gempa berlokasi di 0.86 LS-99.33 BT.
Siaran gempa ini dipublikasikan melalui bmkg.go.id.
BMKG juga menyiarkannya melalui cuitan Twitter.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari bmkg.go.id :
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)