TRIBUNNEWS.COM - Kematian tragis seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Taruntung menyisakan kesedihan bagi keluarga, terutama adiknya, Pince Rosmaida Gultom (17).
Dilansir dari Kompas.com, sang kakak yang ditemuka terbujur kaku tanpa busana dengan posisi terkelungkup pada Senin (5/8/19) lalu adalah pengasuh sang adik yang ternyata mengalami kelumpuhan.
Kristina Br Gultom merupakan siswi kelas XII, SMK Karya Tarutung, warga Dusun Barbaran Huta Pangguan, Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara.
Anak dari Tiomasretna Sianturi (55) yang meninggal karena dibunuh tersebut adalah sosok kakak yang sangat menyayangi adeknya.
Terbukti bahwa mendiang Kristin, panggilan Kristina adalah pengasuh terbaik bagi adiknya, Pince yang mengalami kelumpuhan.
Sejak berusia 6 bulan, Pince Rosmaida Gultom (17), adik mendiang Kristina Gultom mengalami kelumpuhan dan stagnasi pertumbuhan.
Dilansir dari Antaranews.com, (11/8/19), Ibu Kristin menuturkan bahwa, mendiang Kristin adalah pengasuh terbaik adiknya.
Setiap ibu dan ayahnya keluar rumah untuk pergi ke ladang, maka sepulang sekolah, Kristin yang menjadi pengasuh bagi adinya yang sakit tersebut.