TRIBUNNEWS.COM, KUCHING - Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) memadati halaman KJRI Kuching, Malaysia untuk melaksanakan upacara detik-detik proklamasi pada tanggal 17 Agustus 2019, Sabtu.
Dari siaran pers yang disampaikan Staf Teknis Imigrasi KJRI Kuching, Ronni Fajar Purba, berbeda dengan penyelenggaraan upacara pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini KJRI Kuching melibatkan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai petugas upacara.
Salah satunya adalah Nurzen yang didapuk sebagai Komandan Upacara.
Baca: Riset Indonesia Indicator: Susi Pudjiastuti Menteri Termasyhur dan Paling Berpengaruh di Twitter
Baca: Dajal, Grup Propaganda Khusus yang Berkeliaran di Seputar Proklamasi Kemerdekaan RI
Baca: Fashion Jan Ethes Saat Hadiri Upacara HUT ke-74 RI, Pakai Sepatu Merk Gucci Harganya Jutaan
Nurzen telah bekerja di Kuching pada sektor konstruksi sejak tahun 1991 tersebut merasa bangga dan terhormat dipercaya oleh KJRI Kuching untuk bertugas sebagai Komandan Upacara.
Setelah melalui pelatihan intensif selama satu bulan lebih tugas sebagai komandan upacara dapat dilaksanakan dengan baik.
Konjen RI Kuching, Yonny Tri Prayitno menyampaikan bahwa sebagai salah satu Perwakilan Citizen Service, KJRI Kuching ingin terus merangkul para WNI khususnya PMI untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di KJRI Kuching.
Diharapkan dengan adanya pelibatan tersebut dapat menjadi sebuah kebanggaan bagi mereka serta dapat memupuk rasa nasionalisme meskipun sedang berada di negeri orang.
Selepas upacara bendera, KJRI Kuching melaksanakan pesta rakyat yang dihadiri oleh ratusan WNI yang tinggal di sekitar wilayah Kuching.
Pesta rakyat yang diinisiasi oleh Konsul Fungsi Pensosbud tersebut diisi dengan berbagai perlombaan khas peringatan kemerdekaan RI seperti lomba makan kerupuk, balap karung, tarik tambang, bakiak dan panjat pinang.
Para peserta nampak sangat antusias dalam mengikuti perlombaan tersebut meskipun di bawah terik matahari Kuching.