News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menpora Harap Pemuda Tani Dapat Bangun Masa Depan Pertanian Indonesia

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menpora Imam Nahrawi membuka sekaligus menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang mengusung tema “SDM Petani Unggul, Indonesia Maju di Ball Room Quess San Hotel Denpasar, Bali, Selasa (20/8) siang.

Menpora Imam Nahrawi membuka sekaligus menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Dewan Pimpinan Nasional Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang mengusung tema “SDM Petani Unggul, Indonesia Maju " di Ball Room Quess San Hotel Denpasar, Bali, Selasa (20/8) siang.

Mengawali sambutanya, Menpora mengatakan senang bisa hadir untuk kesekian kalinya di Rakornas Pemuda Tani HKTI. "Tentu saya bergembira bisa hadir untuk kesekian kalinya di Rakornas Pemuda Tani HKTI. Hari ini kita berkumpul untuk membicarakan masa depan pertanian kita sebagai tiang penyangga dari kesejahteraan dabangkitan ekonomi masyarakat," ujarnya.

"Terus terang, sekarang ini kita sedang menghadapi suatu tantangan yang cukup serius. Lahan-lahan pertanian kita semakin hari semakin banyak dilirik untuk dialihfungsikan. Karenanya, para Pemuda Tani HKTI harus mampu mengimbangi dan merespon sekaligus menjadi pemeran utama untuk menjadi bagian membangun masa depan pertanian Indonesia," tambahnya.

Ia pun berharap melalui Rakornas ini Pemuda Tani HKTI mampu menghasilkan berbagai produk kerja, ide-ide segar, untuk menjadikan Pemuda Tani HKTI sebagai salah satu organisasi yang dapat memberikan solusi. Pemuda Tani HKTI dapat mengajak generasi muda di seluruh tanah air untuk menjadi solusi memperjuangkan petani, agar petani Indonesia semakin kaya dan makmur.

Dalam Rakornas ini Pemuda Tani HKTI merekomendasikan tiga hal. Pertama, kaum petani harus mengelola tanah yang lebih luas untuk meningkatkan produksi pertanian yang mencukupi kebutuhan nasional. Semakin menyempitnya tanah pertanian akan membuat produksi semakin menurun dan tekad pemerintah untuk reformasi agraria harus diwujudkan dalam periode kedua ini.

Kedua, petani Indonesia harus pandai dalam inovasi. Inilah perlunya dukungan untuk membangun industri pertanian dalam skala lokal. Ketiga, petani harus menyatu dengan dunia usaha agar tidak menjadi sektor yang marginal.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini