Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK), Hendardi, memandang biasa tidak lolosnya seseorang pada tahapan seleksi.
Pansel Capim KPK hanya meloloskan 20 nama di tahapan tes profile assessment.
Dari 20 nama itu tidak termasuk Komisioner KPK periode 2015-2019, Laode Mohammad Syarif dan Irjen Dharma Pongrekun, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Iya, namanya seleksi memang harus begitu dong. Ada yang tidak lolos. Kalau semua kami loloskan nanti bagaimana negara bayar KPK. Memang target kami kan begitu, sekitar 20-an," kata Hendardi, di Kementerian Sekretariat Negara, Gedung I lantai 2, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/8/2019).
Baca: Cerita Santoso 5 Tahun Jadi TKI Ilegal Malaysia, Akhirnya Kembali ke Surabaya, Tangis Si Anak Pecah
Baca: Begini Kronologi Evakuasi Penumpang KM Santika Nusantara yang Terbakar di Perairan Masalembo
Baca: Ini Sosok Legislator Termuda dan Tertua dari 106 Anggota DPRD DKI Jakarta yang Akan Dilantik
Sebelumnya, Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK), Yenti Garnasih, mengumumkan 20 nama capim KPK yang lolos tes profile assesment.
Sebanyak 20 nama tersebut lolos setelah menjalani tes profile assesment, pada 8-9 Agustus 2019. Mereka menyingkirkan nama-nama besar yang sebelumnya diprediksi menjadi capim KPK.
Nama pertama yang tidak lolos seleksi, yaitu Laode Muhammad Syarif. Dia merupakan salah satu komisioner KPK periode 2015-2019.
Laode memiliki gelar sarjana hukum dari Universitas Hasanuddin, LL.M dari Queensland University of Technology, Brisbane, dan Ph.D dalam hukum lingkungan hidup internasional dari Universitas Sydney.
Sebelum menjabat sebagai komisioner KPK, Laode terdaftar sebagai Dosen Universitas Hasanuddin, Ahli pendidikan dan pelatihan proyek pengendalian korupsi Indonesia, USAID, dan Ahli Kurikulum dan pendidikan hukum lingkungan hidup di Mahkamah Agung.
Selain Laode, nama lainnya yang sempat diunggulkan yaitu Irjen. Pol. Drs. Dharma Pongrekun. Dia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 25 Mei 2018 berada di BSSN. Beberapa waktu lalu, dia baru saja dilantik sebagai Wakil Kepala BSSN.
Terakhir, ada nama Dede Farhan Aulawi. Dede merupakan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Periode 2016-2020.
Berikut 20 nama yang tidak lolos tes profile assessment:
1. Agus Santoso, Mantan PPATK
2. Aidir Amin Daud, Pensiunan PNS
3. Chandra Sulistio Reksoprodjo Pegawai KPK
4. Dede Farhan Aulawi Komisioner Kompolnas
5. Dedi Haryadi Tim Stranas Pencegahan Korupsi KPK
6. Dharma Pongrekun, Drs., M.M., Anggota POLRI
7. Eddy Hary Susanto, Auditor
8. Eko Yulianto Auditor
9. Fontian Munzil, Dosen
10. Franky Ariyadi, Pegawai Bank
11. Giri Suprapdiono, Pegawai KPK
12. Joko Musdianto, PNS BPKP Perwakilan Provinsi Lampung 13. Juansih, Anggota POLRI
14. Laode Muhammad Syarif; Komisioner KPK
15. Marthen Napang, Dosen
16. Nelson Ambarita, PNS BPK
17 Suparman Marzuki, Dosen
18. Torkis Parlaungan Siregar, Advokat
19. Wawan Saefill Anwar, Auditor
20. Zaki Sierrad, Dosen