TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Dua jenazah ditemukan dalam sebuah mobil yang terbakar di Jalan Cidahu-Parakansalak, Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu (25/8/2019).
Seorang warga, Suryana (57) yang tak jauh dari lokasi kejadian mengaku sempat mendengar ledakan sebelum mobil Toyota Calya berisi jasad Pupung dan Dana terbakar.
Suryana mengira suara tersebut adalah tabrakan mobil.
"Saya mendengar suara ledakan dikira ada mobil tabrakan. Saya pun langsung ke jalan, saat di jalan melihat ada satu mobil sudah terbakar," katanya di lokasi kejadian, Minggu (25/8/2019).
Baca: 4 Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Ayah dan Anak Lalu Dibakar dalam Mobil, Dalangnya Istri Korban
Saat hendak memadamkan api, Suryana mengalami kesulitan mendapatkan air.
Akhirnya ia meminta pertolongan warga dan menelepon petugas.
Baca: Sewa 4 Eksekutor hingga Motif, 6 Fakta Istri Jadi Otak Pembunuhan 2 Jasad Terpanggang di Sukabumi
Seorang warga lain, Eti (50) yang merupakan pemilik warung di sekitar lokasi kejadian mengungkapkan, ada dua mobil hitam yang sempat melintas berulang kali di sekitar lokasi.
Ia sempat mengira, dua mobil tersebut merupakan makelar tanah yang sedang melakukan survei tahan di sekitar wilayah tersebut.
"Bolak balik itu, mobilnya bagus pokoknya. Itu sebelum ada mobil kebakar. Saya kira biong tanah, ngecek tanah gitu di sekitar sini," katanya, Senin (26/8/2019) dikutip dari Tribunnews Bogor.
Baca: Motif Istri Sewa 4 Eksekutor untuk Bunuh Suami & Anak Tiri yang Jenazahnya juga Dibakar di Mobil
Baca: Suami Istri Lewati Jasad Korban Kecelakaan di Jalan Raya, Mau Sampai Rumah Sadar Itu Anak Mereka
Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Cidahu, Sukabumi, digegerkan dengan penemuan dua jasad ayah dan anak dalam sebuah mobil Toyota Calya berpelat nomor B 2938 SZH yang terbakar.
Sosok di balik kasus pembunuhan terhadap ayah dan anak tersebut adalah sang istri.
AK (35) yang merupakan istri dari korban tak bergerak sendiri.
Ia bahkan menyewa 4 pembunuh bayaran untuk habisi nyawa suami dan anak tirinya.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, motif AK menyewa 4 pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya adalah karena masalah rumah tangga dan utang.
"Motifnya adalah tersangka AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan utang piutang," ujarnya.
Baca: Update Kasus Penemuan 4 Tengkorak di Kebun Warga Banyumas: Ada Bekas Luka dan Ikatan Tali di Leher
Baca: Terungkap Sosok di Balik Ayah & Anak yang Jenazahnya Dibakar di Mobil, Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran
Kedua jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh dan tinggal tulang belulang.
Selanjutnya, dua jenazah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta untuk jalani pemeriksaan forensik.
Dua jenazah tersebut adalah Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alian Dana (23).
Sang pelaku, AK ditangkap di Jakarta, Senin (26/8/2019).
"Alhamdulillah perkara dugaan pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam dengan mengamankan otak pelakunya," ungkap Nasriadi melalui pesan tertulis, Senin (26/8/2019) malam dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya AK, ada satu orang lain yang diduga pelaku, KV yang merupakan anak AK saat ini masih dirawat di RS Pertamina Jakarta.
Kasus ini bermula saat warga sekitar melihat sebuah mobil Toyota Calya dengan pelat nomor B 2983 SZH terbakar sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelum api melahap habis mobil tersebut, warga sudah melaporkan langsung peristiwa tersebut ke Polsek Cidahu.
Mengetahui laporan warga, sejumlah anggota Polsek Cidahu datang dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).
Baca: Heboh 4 Tengkorak Manusia Ditemukan di Kebun, Diduga 1 Keluarga yang Menghilang, Ada Ponsel Jadul
Baca: Empat Kerangka Manusia di Banyumas Dikubur Bertumpuk, Warga Curiga Perilaku Aneh Keluarga Korban
Dari hasil analisis polisi, dua jasad tersebut merupakan korban pembunuh yang dilakukan beberapa hari yang lalu.
Hal ini terindikasi dari kondisi mayat yang sudah mengalami pembusukan.
"Kedua jasad sudah berada di dalam mobil lalu mobilnya dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak," tutur Nasriadi.
(Tribunnews.com/ Renald)