TRIBUNNEWS.COM - Detik-detik penangkapan pembunuh bayaran kasus mayat terpanggang di dalam mobil diwarnai riuh tembakan.
Tim gabungan dari Jatanras Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polres Sukabumi dibantu anggota Direskrimum Polda Lampung menggerebek dua lokasi di Desa BK5, Putra Rumbia, Lampung Tengah, Selasa (27/8/2019).
Dalam video yang dirilis oleh akun Jacklyn Choppers tampak para polisi berpakaian preman menggerebek sebuah gubuk di kawasan desa itu dari segala penjuru.
Pelaku Eksekutor Berinisial AGS Dan SMT Ditangkap persembunyiannya di desa itu.
Sementara itu seperti yang dirilis Kompas.com, Direskrimum Polda Lampung Kombes M Barly Ramadhany membenarkan penangkapan dua eksekutor yang bunuh ayah dan anak, Edi Chandra dan Adi Pradana.
Penangkapan dilakukan bersama Tim Unit Jatanra Polda Metro Jaya. “Kami bantu mem-back up karena Tim Jatanras tidak mengetahui lokasi dan kerawanan wilayah Lampung,” kata Barly, Selasa (27/8/2019) sore.
Bersama sembilan orang personel Polda Lampung, penangkapan itu dilakukan tanpa kesulitan. Kedua pelaku ditangkap secara terpisah di rumah mereka masing-masing.
Kedua eksekutor itu yakni Kumawanto Agus (24), warga Bina Karya Sakti, Kecamatan Putra Rumbia, Lampung Tengah, dan Muhammad Nur Sahid Sugeng (24), warga Bina Karya Sakti, Kecamatan Putra Rumbia, Lampung Tengah.
Seperti diketahui, AK, istri Edi dan ibu tiri Adi, menyewa empat pembunuh bayaran mengeksekusi Edi dan Adi.
Ayah dan anak ini diculik dan dilumpuhkan di rumah korban di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Setelah dieksekusi, dua korban diletakkan di SPBU Cirendeu dalam keadaan tewas.
Para eksekutor kemudian menyuruh AK dan anaknya, KV, mengambil mobil yang sudah berisi dua mayat tersebut.
AK dan KV kemudian mengambil mobil itu pada Minggu (25/8/2019) sekitar pukul 07.00 WIB untuk kemudian dibawa ke Cidahu, Sukabumi.
Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian.
AK kemudian menyuruh KV untuk membakar mobil tersebut.
Mobil berisi dua mayat yang terbakar itu pun diketahui pada Minggu (25/8/2019) di Kampung Cipanengah Bondol, RT 001 RW 004, Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive : https://wartakota.tribunnews.com/2019/08/28/video-riuh-tembakan-detik-detik-penangkapan-pembunuhan-bayaran?page=all.
Utang AK mencapai 10 miliar
Aulia Kesuma bisa dibilang adalah wanita yang cantik dan keibuan. Akan tetapi di balik rupanya yang menawan ternyata ada jiwa yang sadis, hingga tega membunuh orang, bahkan menghilangkan nyawa orang terdekatnya.
Aulia Kesuma tega menghabisi suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana.
Demi melancarkan niat buruknya, ia sampai menyewa pembunuh bayaran.
Aulia Kesuma berani rugi besar sampai menjanjikan uang Rp 500 juta kepada pembunuh bayaran.
Tak hanya pembunuh bayaran, Aulia Kesuma bahkan melibatkan keponakannya sendiri.
Keponakannya itu bernama Giovanni Kelvin.
Baca: Utang Jumbo Rp 10 Miliar Bikin Aulia Gelap Mata, Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tiri
Baca: Perjuangan Sinisa Mihajlovic Melawan Leukimia Belum Usai, Siap Dampingi Bologna di Laga Selanjutnya
Kemudian, Aulia Kesuma merencanakan pembunuhan itu sebuah apartemen di kawasan Kalibata.
Pembunuhan terhadap Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana, direncanakan Aulia Kesuma alias AK karena motif ekonomi. (kolase/facebook/dok Tribunnews.com)
Hingga akhirnya, sang suami dan anak tiri dieksekusi di rumah korban di kawasan Lebak Bulus, Jakarta.
Pupung Sadili meninggal setelah meminum racun yang diberikan pembunuh bayaran.
Sementara itu, anak tiri meninggal di tangan Giovanni Kelvin.
Sesuai perintah tantenya, Giovanni Kelvin mencekoki korban pakai minuman keras.
Setelah korban tak sadarkan diri, ia langsung membekapnya.
Setelah meninggal, korban pun dibakar dalam mobil.
Pelaku pembakaran tersebut adalah Giovanni Kelvin.
Libatkan keponakan hingga berani keluar budget banyak, tapi Aulia Kesuma ternyata punya banyak utang.
Baca: 5 Fakta Menarik Angga Candra, YouTuber Prank False, Berawal dari Penjual Es dan Pengamen
Baca: Penjelasan Tri Susanti terkait Kedatangannya ke Asrama Papua Sebelun Insiden Bendera Merah Putih
Baca: Soal Ibu Kota di Kalimantan Timur, Fadli Zon Kritik Presiden Jokowi, Hingga Singgung Mobil Esemka
Ia diketahui memiliki utang menumpuk di sejumlah bank.
Seperti yang diwartakan Tribunnews, total utangnya mencapai Rp 10 miliar.
Rinciannya, utang ke Bank Danamon mencapai Rp 7 miliar.
Kemudian, utang ke bank BRI mencapai Rp 2,5 miliar.
Selain itu, ada pula utang di kartu kredit yang mencapai RP 500 juta.
Selama ini, Aulia Kesuma disebut wajib membayar utang Rp 200 juta setiap bulan.
Soal utang numpuk ini pula yang disebut meracuni pikirannya untuk membunuh sang suami dan anak tiri.
Kepada polisi, ia mengaku ingin menjual rumah untuk membayar utang tersebut.
Namun, Pupung Sadili disebut tak mengizinkan hal itu.
Aulia Kesuma mengaku, diancam akan dibunuh jika rumah tersebut dijual.