TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menyebut ada lima penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua, tewas diserang oleh anak panah dan juga senjata tajam jenis parang.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan ada penambang emas lain yang tak diketahui jumlahnya berhasil melarikan diri ke dalam hutan.
"Informasi awal diketahui sekitar 5 orang meninggal, karena kena parang dan anak panah. Sedangkan sisanya masih melarikan diri ke dalam hutan," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Baca: Anjing Milik Bima Aryo Gigit ART hingga Tewas, Korban Kehilangan Setengah Darah dalam Tubuh
Ia menyebut dugaan sementara kepolisian, pelaku penyerangan terhadap penambang emas itu adalah warga Yahukimo sendiri. Namun, tak diketahui motif dari penyerangan tersebut.
"Dugaan sementara, yang menyerang warga Yahukimo. Diserang sama warga lokal, menyerang begitu saja," ucapnya.
Baca: Satu Kantong Plastik Berisi Uang Untuk Penghina Driver Gojek
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengungkap saat ini aparat gabungan TNI-Polri tengah diterjunkan ke lokasi guna mengevakuasi korban dan para penambang.
Akan tetapi, kata dia, akses menuju lokasi dinilai cukup sulit dijangkau serta terdapat kendala yakni dikuasai oleh kelompok yang diduga menyerang para penambang emas.
Baca: Sebut Hotman Paris Sudah Ganti Profesi Karena 2 Hal Ini, Elza Syarief: Kebanyakan di Warung Kopi
"Saat ini aparat sedang menuju ke sana. Susah juga, mau keluar harus melalui Kabupaten Boven Digul, kampung distrik Gustrik, itu dikuasai juga sama kelompok penyerang," tandasnya.