"Cerita yang saya tulis dengan cerita yang Beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang," ujar SimpleMan.
Salah satu penambahan yang dilakukan SimpleMan adalah pada cerita Widya dan Wahyu disuguhi makanan saat motor mereka mogok di hutan.
SimpleMan menyebutkan kejadian tersebut sebenarnya dialami dua teman lelaki Widya, bukan Widya dan Wahyu.
"Itu bukan pengalaman dia, tapi lebih ke pengalaman teman-temannya."
"Jadi pihak narasumber bercerita bahwa pengalaman di hutan ini yang motornya mogok kemudian mendapat bingkisan yang ternyata isinya kepala monyet, itu dialami oleh dua temannya laki-laki," terang dia.
3. Ada 14 Mahasiswa Ikut KKN, Ada Dosen Pengawas
Di kisah yang ditulis SimpleMan, tokoh utama KKN di Desa Penari hanya enam orang, yakni Widya, Nur, Ayu, Bima, Anton, serta Wahyu.
Namun faktanya adalah ada 14 mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN.
Baca: Cerita KKN di Desa Penari Segera Jadi Novel, Penerbit Bocorkan Cuplikan Cerita, Ini Reaksi Warganet
SimpleMan juga mengatakan dosen pengawas sebenarnya terlibat.
"Sebenarnya, yang terlibat dalam kegiatan ini ada 14 orang. Tidak hanya 14 orang, bahkan ada dosen pengawasnya juga terlibat," kata SimpleMan.
SimpleMan memilih untuk mengurangi jumlah tokoh karena tidak ingin kewalahan menuliskan inti cerita serta pesan yang ingin disampaikannya.
4. Bukan Terjadi di Rowo Bayu, Banyuwangi
Banyak warganet menebak-nebak lokasi KKN di Desa Penari berada di Rowo Bayu, Banyuwnagi.
Hal itu berasadrakan foto yang diunggah SimpleMan dalam ceritanya.