TRIBUNNEWS.COM - Benny Wenda, yang disebut sebagai dalang kerusuhan di Papua oleh Pemerintah, akhirnya bersuara.
Dia melontarkan klarifikasinya saat diwawancarai SBS News, sebuah media di Australia.
Dilansir SBS News, Ketua United Liberation Movement for West Papua tersebut meminta Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, untuk bertindak.
• Sedang Main Timnas Indonesia vs Malaysia, Akses via HP di Link Ini
Benny Wenda berharap, PM Australia mengutuk tindakan keras Indonesia terhadap demonstran prokemerdekaaan.
Jika diterukan, ia melanjutkan, Papua dan Papua Barat akan menjadi "Timor Timur berikutnya".
Namun harapan Benny Wenda tersebut terhalang oleh Perjanjian Lombok.
Pemerintah Australia menolak tegas permintaan Benny Wenda agar Australia ikut campur permasalahan di Indonesia.
Seperti ini rangkuman TribunAmbon.com dari berbagai sumber terkait pernyataan Benny Wenda, Pemerintah Australia, hingga yang dimaksud Perjanjian Lombok.
Benny Wenda Harap Australia Merespon
Dari Oxford, Inggris, Benny Wenda mengatakan kepada SBS News bahwa ia sempat melarikan diri pada 2003 silam.