News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Wiranto Sebut 4 Warga dan 1 Anggota TNI Meninggal Saat Rusuh Papua

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Polhukam Wiranto saat jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

Terkait rusuh Papua yang oleh pemerintah disebut didalangi asing, anggota DPR Fraksi PKS Nasir Djamil meminta pemerintah mengungkapkan pihak asing yang terlibat di balik kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Menurut Nasir, pengungkapan pihak asing itu bisa dinilai sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam masalah tersebut.

"Karenanya harus cari siapa orang asing itu. Apakah personal, kelompok atau negara yang ikut terlibat sehingga terjadi kerusuhan di Papua," kata Nasir Djamil saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil (dok. DPR RI)

Baca: Gubernur Lemhanas Bicara Ketahanan Nasional di Papua

Selain itu, kata Nasir, pemerintah belum mengungkapkan siapa kelompok lainnya atau negara tertentu yang ikut memprovokasi kerusuhan tersebut.

Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah harus menyampaikam secara terbuka siapa pihak asing yang disebut sebagai dalang kerusuhan di Papua.

"Disampaikan kepada publik, ini loh yang memprovokasi orang papua, ini dia. Orangnya ini afiliasinya ini dan sebagainya. Apalagi sekarang di medsos ada nama dan orang yang ikut provokasi kerusuhan di Papua itu. Karena itu, memang penegakan hukum dalam konteks Papua harus tegas," terangnya.

Sebelumnya, pemerintah baru menuding Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda terlibat dalam memprovokasi kerusuhan di Papua dan Papua Barat. 

Benny Wenda adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP). (OXFORD CITY COUNCIL via BBC INDONESIA)

Namun kini Benny kini berstatus Warga Negara Inggris setelah mendapat suaka pada 2002.

Empat WNA asal Australia juga telah dideportasi dari Sorong, Papua. Mereka diketahui ikut dalam demonstrasi di kantor Wali Kota Sorong pada 27 Agustus 2019.

Belakangan, Polda Jawa Timur menetapkan Veronika Koman sebagai tersangka. Veronika dituding memprovokasi warga Papua melalui media sosial.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini