4. Pakar Otomotif, Ridwan Hanif
Pakar Otomotif, Ridwan Hanif mengatakan, Indonesia tidak perlu minder jika tidak memiliki mobil nasional.
Hal itu disampaikan oleh Ridwan di Apa Kabar Indonesia Pagi dalam tema Lika-Liku Mobil Esemka, Senin (22/10/2018).
Sebab, kata dia, akan sulit untuk mengejar industri otomotif sebab mobil dari pabrikan Jepang dan Jerman sudah terlalu maju
Selain itu, kata Ridwan, kita juga seharusnya bisa belajar dari negara sebelah, ketika mereka memiliki mobil nasional.
Ia juga menjelaskan, industri di Indonesia itu sebenarnya tidak terlalu membutuhkan mobil, sebab Indonesia merupakan negara maritim.
"Kita punya PT Pal yang bisa bikin kapal, Pak Habibie bisa bikin pesawat dirgantara Indonesia," katanya.
Baca: Test Drive Mobil Esemka, Jokowi: Saya Sudah Coba, Kalau Beli Produk Lain Apalagi Impor Kebangetan
Baca: Menhub Budi Karya Sumadi Targetkan Pemasaran Mobil Esemka hingga ke Myanmar
Bahkan, ia mengatakan, mengapa tidak uang Rp 2 Triliun untuk investasi mobil esemka, lebih baik diberikan kepada BJ Habibie untuk dijadikan pesawat.
Namun semua keraguan tersebut dijawab Joko Widodo hari ini, Jumat (6/9/2019).
Presiden Jokowi meresmikan pabrik mobil Esemka di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Pabrik ini dikelola oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK).
Pengelola PT SMK selaku produsen mobil Esemka menegaskan mobil Esemka bukanlah mobil nasional.
Hal itu ditegaskan oleh Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya saat peresmian pabrik mobil Esemka, Jumat (6/9/2019).