TRIBUNNEWS.COM - Munir Said Thalib, atau yang lebih dikenal dengan nama Munir.
Pria asal Batu, Malang itu adalah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang harus meregang nyawa tanpa tahu siapa dalangnya.
Munir meninggal dalampenerbangan ke Amsterdam pada 7 September 2004, tepat 15 tahun yang lalu.
Ia mengehembuskan nafas terakhir dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol Amsterdam.
Hasil penyelidikan polisi Belanda dan Indonesia menemukan bahwa Munir meninggal akibat di racun.
Terdapat racun arsenik yang berada di tubuh Munir ketika diotopsi.
Munir berangkat dari Indonesia ke Belanda adalah untuk menimba ilmu atau melanjutkan studi S-2 nya di negara kincir angin.
Namun, ternyata perjalanan tersebut adalah perjalanan yang terakhir baginya dan harus menghembuskan nafas terakhir.