TRIBUNNEWS.COM - Kondisi terakhir Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, sempat membaik sebelum meninggal dunia.
Putra bungsu Habibie, Thareq Kemal Habibie mengatakan, sang ayah sudah bisa diajak berbicara, Selasa (10/9/2019).
Namun, dari riwayat penyakit yang diderita selama beberapa tahun, BJ Habibie memang kerap bolak-balik rumah sakit.
Presiden ke-3 RI ini dinyatakan meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019).
BJ Habibie tutup usia pada pukul 18.05 WIB.
Baca: Sambil Menangis, Reza Rahadian Doakan Habibie Bisa Bertemu dengan Ainun di Tempat Terbaik
Baca: Kenang Jasa BJ Habibie saat di Mata Najwa, Quraish Shihab: Tak Mungkin Ada kalau Habibie Tidak Suruh
"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.05 WIB," kata Thareq Kemal Habibie, Rabu (11/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
Thareq menyebut, sang ayah meninggal karena adanya degenerasi dalam tubuh akibat usia yang renta, termasuk jantung.
Sebelumnya, Sekrestaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto mengumumkan soal kondisi BJ Habibie pada Minggu (8/9/2019).
"Dengan hormat bersama ini kami konfirmasikan, Bapak BJ Habibie saat ini sedang menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK) di RSPAD Gatot Soebroto," katanya, dalam keterangan tertulis.
Kondisi ini membuat BJ Habibie harus dirawat secara optimal.
Pada Senin (9/9/2019) pagi, kondisi BJ Habibie dikabarkan berangsur membaik.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Menteri Sekretaris Negara, Setya Utama.
"Alhamdulillah tadi pagi saya mendapat berita dari kabag bagian kesehatan yang menyampaikan update dari ketua tim dokter kepresidenan Prof dr Arsil Sani, kondisi beliau membaik," kata Setya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/9/2019) diang dikutip dari Kompas.com.
Thareq juga sempat mengabarkan mengenai kondisi ayahnya.
BJ Habibie dikabarkan dalam keadaan membaik dan stabil pada Selasa (10/9/2019).
Ia juga sudah bisa merespon serta diajak bicara.
Hal senada juga diungkapkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Arif Rahman saat menjenguk BJ Habibie, Rabu (11/9/2019).
"Tadi di ruang kaca, Pak Habibie hanya terlihat kepalanya. Tapi beliau keadaannya tenang dan pada hari ini menurut teman-teman yang kebetulan bisa bicara (dengan Habibie), keadaannya stabil," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan BJ Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019.
Baca: Vidi Aldiano Terkenang Ilmu Bijak Dari Eyang Habiebie
Baca: Sebut BJ Habibie Bintang Tamu Favorit, Suara Najwa Shihab Bergetar Bacakan Kutipan Cinta untuk Ainun
Sebanyak 44 dokter kepresidenan disiapkan untuk menangani kondidi BJ Habibie.
Sebelum dirawat intensif baru-baru ini, ternyata BJ Habibie memiliki sejumlah riwayat sakit yang membuatnya harus bolak-balik ke rumah sakit.
BJ Habibie sempat kena infeksi bakteri dan bronkitis hingga klep jantung mengalami kebocoran.
Sejak beberapa tahun terakhir, BJ Habibie kerap mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
Ia juga sempat menjalani perawatan di Jerman pada tahun 2018.
Berikut ini riwayat sakit BJ Habibie dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Infeksi bakteri
Mengutip dari Kompas.com, pada Maret 2016, BJ Habibie sempat menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
BJ Habibie mengalami demam selama beberapa hari.
Direktur Habibie Centre saat itu, Rahimah Abdulrahim mengatakan, demam yang dialami Habibie disebabkan karena adanya infeksi bakteri.
Saat itu, Habibie terus diperiksa secara rutin pagi dan sore.
Ia juga diberikan antibiotik oleh dokter.
2. Bronkitis
Mengutip dari chanel YouTube BeritaSatu, pada November 2017, BJ Habibie sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto karena menderita bronkitis.
3. Klep jantung bocor
Pada Maret 2018, BJ Habibie dirawat di rumah sakit di Jerman karena mengalami masalah pada klep jantung.
Awalnya Habibie mengalami sesak napas.
Baca: Jelang Pemakaman Habibie, Tiga Ruas Jalan Ini Bebas Ganjil Genap
Baca: Bawa Hati Sedih, BCL Langsung ke RSPAD, Ashraf Sinclair Sempat Salat Jenazah Almarhum BJ Habibie
Ia kemudian dibawa ke Klinik Starnberg di Muenchen.
Hal ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto.
Rubijanto sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Habibie pada Kamis (1/3/2019).
"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa," katanya dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com.
Setelah diperiksa oleh tim dokter, Habibie mengalami kebocoran pada klep jantungnya.
Kebocoran tersebut menyebabkan adanya penumpukan air di paru-paru.
Bahkan penumpukan mencapai 1,5 liter yang membuat BJ Habibie sulit bernapas.
Tekanan darahnya pun menjadi tinggi.
"Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," tambah Rubijanto.
Habibie kemudian menjalani operasi jantung dengan metode canggih.
Selain beberapa penyakit tersebut, Habibie juga kerap dirawat di rumah sakit akibat kelelahan.
Pada Oktober 2014, Habibie sempat dilarikan di IGD RS Borromeus, Kota Bandung.
Habibie diduga mengalami kelelahan setelah menghadiri acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden saat itu.
Pada Agustus 2018, Habibie juga dirawat di RSPAD Gatot Soebroto karena kelelahan akibat padatnya aktivitas.
Saat itu, Habibie sibuk menghadiri sejumlah kegiatan.
(Tribunnews.com/Miftah/Kompas.com)