News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BJ Habibie Meninggal Dunia

Kejar Ketertinggalan Teknologi, Ini Filosofi Sistem Kerja yang Dikenalkan Eyang Habibie

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews, di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendiang Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie memiliki filosofi 'Berawal Di Akhir, Berakhir Di Awal' dalam melakukan transformasi industri nasional.

Seperti yang disampaikan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza kepada Tribunnews di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).

Ia pun menjelaskan makna dibalik filosofi yang biasa digunakan oleh tokoh bangsa yang akrab disapa Eyang Habibie itu.

Makna tersebut yakni melalui produk yang telah ada kemudian dilakukan reverse engineering lalu tahapan selanjutnya adalah pencarian lisensi.

Kali pertama Indonesia bekerja sama dalam pembuatan pesawat adalah dengan CASA yang merupakan industri manufaktur pesawat dari Spanyol.

Baca: Ray Rangkuti Kritisi Sikap Presiden Soal RUU KPK

Hammam pun menyebutkan dua model pesawat yang berhasil dibuat.

"Dari kerjasama tersebut, kita bisa menghasilkan dua model pesawat yakni, CN 212, CN 235," jelas Hammam.

Lebih lanjut Hammam menegaskan bahwa dari kerjasama tersebut Indonesia akhirnya mampu membuat pesawat hasil karya dalam negeri, yakni N 250.

"Yang membanggakan dari kerjasama ini, kita sudah mampu membuat N 250, di mana huruf C nya sudah hilang, ini berarti semuanya sudah produksi dalam negeri, hasil dari reverse engineering," kata Hammam.

Baca: Polisi Selidiki Penyebab Ledakan di Mako Brimob Semarang

Upaya tersebut dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berdaya saing dalam bidang teknologi.

"Semua itu upaya agar kita bisa mengejar ketertinggalan teknologi,” tegas Hammam.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebutkan contoh pemikiran yang bisa diteladani dari seorang BJ Habibie.

Menurutnya, tokoh bangsa yang akrab disapa Eyang Habibie itu merupakan sosok yang selalu berfikir visioner.

Bahkan pemikiran seperti itu telah dipupuk sejak Eyang Habibie masih berusia muda.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyebut Eyang Habibie sebagai sosok inspiratif yang memiliki semangat tinggi dalam mendorong kemajuan untuk Indonesia.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam sambutannya saat menjadi Inspektur Upacara dalam upacara pemakaman Eyang Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019) siang.

"Dari sejak muda, Habibie sudah visioner, dia tidak hanya berpikir satu atau dua tahun ke depan, beliau pun memiliki semangat membawa Indonesia untuk sejajar dengan negara maju," kata Jokowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini