TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Presiden RI Joko Widodo, datang langsung ke Posko Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau Hujan Buatan BPPT, di Lanud Rusmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).
Kepala BPPT Hammam Riza, kepada Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa pihaknya siap menjalankan arahan Presiden dalam Ratas Penanganan Karhutla, untuk menjalankan operasi hujan buatan secara lebih besar. Kepada Presiden, Hammam juga mengatakan bahwa hujan buatan akan lebih optimal jika dilakukan sebagai langkah pencegahan.
"Hujan buatan akan optimal jika terdapat ekosistem teknologi modifikasi cuaca (tmc). Jadi tidak terbatas hanya kegiatan di udara, menyemai awan dan menurunkan hujan. Tapi juga diiringi dengan kegiatan di darat, berupa ground control dan juga sosialisasi ke masyarakat," paparnya.
Baca: Hari Kedua Tinjau Karhutla, Jokowi Ikut Salat Istisqa Minta Turun Hujan di Riau
Terkait pelaksanaan hujan buatan, Hammam mengungkap bahwa Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, saat melaksanakan hujan buatan, membidik awan yang berpotensi hujan.
"Belakangan ini memang jumlah awan potensi hujan berkurang. Namun berdasarkan info cuaca, awan dengan relative humidity 70 persen atau yang berpotensi hujan, mulai bermunculan," terangnya.
Selain itu, terkait solusi teknologi untuk pencegahan Karhutla di lahan gambut, Hammam merinci bahwa langkah berikutnya adalah menyebarkan seluas-luasnya inovasi BPPT lainnya yaitu pupuk hayati biopeat ke lahan gambut. Dengan pupuk ini imbuhnya, lahan gambut dapat menjadi subur karena memiliki unsur pH yang tinggi.
"Kami inginkan adanya inovasi biopeat ini, mengubah cara masyarakat agar membuka lahan tanpa membakar. Kami sudah uji di Bengkalis, Pulau Sambu Kepri, dan Merauke. Telah dibuktikan disana, bahkan lahan gambut dapat ditanami komoditas pertanian seperti jagung, juga buah nanas dan buah naga," jelasnya.
Baca: Presiden Jokowi Pakai Mobil Rental Saat Kunjungi Lokasi Kebakaran Hutan di Riau
Ke depan Hammam berharap, Karhutla ini dakat menjadi pelajaran agar mindset penanganan Karhutla difokuskan dalam hal pencegahan.
"Saya harap kedepan dapat menjadi pembelajaran untuk menangani Karhutla dari pencegahan. Dibutuhkan perencanaan dalam melakukan hujan buatan. Jadi potensi hotspot dapat dipadamkan sebelum terjadi kebakaran," pungkasnya. (*)