"Kita tahu gubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa. Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa."
"Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas, semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua, tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," ucap Jokowi.
Menurutnya, jika kinerja sistem di daerah dapat diaktifkan secara baik maka karhutla tidak akan terjadi dan dapat dicegah.
"Kalau perangkat itu diaktifkan, saya yakin, kalau ada satu titik api langsung ketahuan sebelum sampai ratusan titik, dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini, karena yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, dan hutan gambut, kalau sudah terbakar, sulit dipadamkan," sebutnya.
Baca: Dampak Kabut Asap, Bandara Supadio Lumpuh Total, 15 Penerbangan Garuda Dibatalkan, Jokowi ke Riau
Laporan TribunPekanbaru, turut hadir menemani Jokowi beberapa menteri diantaranya Menkopolhukam Wiranto, Mendiknas Muhajir Efendi, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimunjono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.
Presiden Jokowi senidiri rencananya akan meninjau lokasi Karhutla pada Selasa (17/9/2019) di dua lokasi di Riau.
Orang nomor satu RI tersebut dijadwalkan akan terbang menggunakan helikopter dari Lanut Roesmin Nurjadin ke Pelalawan untuk meninjau Karhutla di Riau.
Dua titik Kahutla di Riau yang akan ditinjau Presiden RI Jokowi adalah Karhutla di Desa Merbau Kabupaten Pelalawan, dan di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar.
Setelah itu, Presiden RI Jokowi akan kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin dan kembali mengadakan pertemuan.
Selanjutnya, Presiden RI Jokowi dijadwalkan keliling kota Pekanbaru dan kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara SSK II Pekanbaru.
(Tribunnews.com/Tio) (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)