TRIBUNNEWS.COM – Greenpeace Indonesia dan sejumlah LSM lain mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengambil tindakan untuk mengatasi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin parah.
Dari siaran pers yang diunggah di laman greenpeace.org, sepanjang tahun ini setidaknya tercatat ada 19 ribu lebih titik api per 7 September.
Baca: Tersangka Karhutla Bertambah Jadi 218 Individu dan 5 Korporasi
Baca: Presiden Jokowi Pakai Mobil Rental Saat Kunjungi Lokasi Kebakaran Hutan di Riau
Sementara berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga 15 September 2019, terdapat 2.862 titik api dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 328.724 hektar.
Menurut Greenpeace, kondisi tersebut semakin diperparah karena kebakaran terjadi di lahan gambut, konsesi perkebunan monokultur skala besar baik itu sawit maupun hutan tanaman industri.
Dalam sepekan terakhir, kondisi di wilayah Kalimantan dan sebagian Sumatera menunjukkan situasi darurat asap.