TRIBUNNEWS.COM - Proyek Bendungan Lau Simeme di Desa Kuala Dekah, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, memasuki tahap pembuatan terowongan. Bendungan yang diharapkan membantu pengendalian banjir di Kota Medan dan sekitarnya itu ditargetkan selesai tahun 2022.
Bendungan Lau Simeme juga merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan oleh Kementerian PUPR. "Proyek Bendungan Lau Simeme jalan terus, saat ini kami sedang pembuatan terowongan. Kami targetkan selesai tahun 2022," *jelas Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Roy Panagom Pardede di ruang kerjanya (18/9).
Ia menjelaskan panjang terowongan itu mencapai 700 meter dan terdiri dari tiga saluran menggunakan sistem pressure flow. Ia menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pekerjaan penataan dan pembuatan tebing kiri dan tebing kanan bendungan.
Kemudian setelah nantinya selesai pembuatan terowongan pengelak, barulah masuk pada pembangunan bendungan. Pengerjaan Bendungan Lau Simeme terus dikebut. Namun pihaknya masih terkendala pembebasan lahan.
Di sana masih ada beberapa luasan lahan yang sama sekali belum bebas. "Kita tahu sendiri di sana masih ada lahan yang belum bebas. Ini bisa jadi kendala, tapi mudah-mudahan segera ada solusinya," sebut Roy.
Sebagaimana diketahui, proyek Bendungan Lau Simeme mulai dikerjakan tahun 2018. Bendungan itu untuk mengendalikan derasnya aliran air di hulu Sungai Percut dan Sungai Deli agar bisa mengendalikan banjir Kota Medan dan Deli Serdang.
Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat untuk suplai air baku bagi PDAM Tirtanadi dengan kapasitas 3.000 liter per detik, sumber irigasi Bandar Sidoras seluas 3.082 ha dan daerah irigasi 185 ha.
Bendungan itu juga bisa menghasilkan PLTA Minihidro 2,8 MW. Bendungan juga untuk pengembangan pariwisata Deli Serdang dan perikanan darat bagi masyarakat di hilir waduk. (*)