TRIBUNNEWS.COM. WONOSARI - Pengabdian kepada bangsa dan negara adalah motivasi pertama mereka yang lulus perguruan tinggi masuk menjadi anggota TNI. Dengan dasar pengabdian inilah mereka ingin membangun negara dan bangsa secara nyata. Para peserta menyadari, pengabdian akhirnya menjadi landasan cinta yang kuat kepada negara, bangsa dan institusi TNI.
Demikian ditegaskan Dan Kodiklat TNI, Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono ketika mengujungi bakti sosial yang dilakukan para siswa Pendidikan Pertama Perwira Karier (DIKMAPA PK) TNI di Semanu, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta pada Kamis (20/09/2019). Ketika hadir, Benny Indra Pujihastono disambut oleh Danpusdikma Kodiklat TNI, Brigjen TNI Herianto Syahputra dan Alumnus Lemhannas PPSA XXI, AM Putut Prabantoro yang bertindak sebagai narasumber.
Menurut Benny Indra Pujihastono, mereka yang mengikuti DIKMAPA PK merupakan tenaga kesehatan baru yang berjumlah 185 orang. Mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan namun memiliki dasar cinta yang sama yakni pengabdian. Para peserta menyadari bahwa pengabdian merupakan landasan cinta negara, bangsa dan institusi TNI. Dengan pengbadian, para siswa baru dapat membangun cintanya secara total kepada negara dan bangsa.
“Dan ini persis sama dengan spirit Panglima Besar Jenderal Sudirman yang mengabdikan diri secara total kepada bangsa dan negara dalam wujud tetap memimpin perang meski kondisi fisiknya tidak mendukung karena sakit. Tanpa pengabdian, cinta kepada tanah air dan bangsa tidak pernah akan terwujud,” jelas Benny Indra Pujihastono.
Mantan Pangdam VI / Mulawarman itu menjelaskan lebih lanjut, setelah pengabdian, motivasi lain para siswa lulusan perguruan tinggi masuk menjadi TNI beragam antara lain pengembangan karir, berharap dapat meneruskan sekolah spesialis dan mewujudkan cita-cita sebagai tentara. Namun demikian, para siswa sepakat bahwa pengabdian itu membutuhkan kesetiaan, sebagaimana cinta akan tanah air dan bangsa juga membutuhkan kesetiaan.
Sementara itu, menurut Brigjen TNI Herianto Syahputra, bakti sosial kesehatan di Semanu, Wonosari yang dihadiri 300 pasien yang merupakan warga Semanu dan desa sekitarnya, merupakan acara penutup dari program DIKPAMA PK dengan sebelumnya diawali dengan napak tilas Rute Panglima Besar Jenderal Sudirman. Napak tilas Panglima Besar Jenderal Sudirman itu merupakan tradisi TNI ketika mengadakan pendidikan.
“Selain mengambil spirit tak pernah surut dari perjuangan Jenderal Sudirman, napak tilas ini juga untuk membangkitkan nilai cinta tanah air dan cinta akan bangsa Indonesia serta sekaligus menanamkan artinya nilai sejarah dari para pendiri negara. Napak tilas dengan menyusuri rute gerilya Jenderal Sudirman juga untuk menanamkan penghayatan serta mewariskan nilai-nilai perjuangan gerilya Panglima Besar Sudirman. Tradisi napak tilas ini ditanamkan kepada generasi baru di TNI,” ujar Herianto Syahputra.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Herianto, latihan dikuti oleh 185 (134 pria dan 51 wanita) Siswa Dikmapa PK TNI Khusus Tenaga kesehatan. Mereka merupakan lulusan perguruan tinggi dengan Prodi Kesehatan (dokter, dokter gigi, perawat kesehatan, kesehatan lingkungan, radiolog, prodi kesehatan lain) yang menempuh pendidikan pertama perwira selama 7 (tujuh) bulan.
“Napak Tilas ini dilaksanakan mulai tgl 16 - 19 Sep 2019 dan diawali dengan kegiatan Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Semaki, Yogyakarta, lalu kujungan ke Museum Sasmitaloka, penjelasan sejarah Panglima Sudirman di Desa Kretek. Dari Kretek, para peserta mulai berjalan kaki menuju Desa Grogol utk mengikuti acara penyerahan tandu dari Bupati Bantul kepada para siswa, yang kemudian dilanjutkan perjalanan dan finish hari pertama di Desa Karang Tengah dengan jarak tempuh 10,7 km,” ujar mantan Kasgartap I / Jakarta itu.
Jarak napak tilas keseluruhan, Herianto menjelaskan lebih lanjut, adalah 62, 6 km dan diakhiri dengan bakti sosial dan karya bakti berupa pengobatan massal untuk masyarakat, penyuluhan bahaya narkoba, ceramah kesehatan gigi untuk SD dan TK serta pembagian sembako. Karya bakti yang dilaksanakan adalah merenovasi rumah masyarakat tidak mampu, pembersihan dan pengecatan fasilitas ibadah.