4. Tak mau rombak ulang RKHUP
Pernyataan pedas lain yang diucap Yasonna Laoly adalah saat menolak usulan dari sejumlah pihak yang meminta revisi KUHP dibatalkan dan disusun ulang.
Yasonna menolak draf revisi KUHP dirombak dan disusun ulang.
Pasalnya, RKUHP yang ada saat ini sudah mengalami perjalanan panjang selama puluhan tahun demi menggantikan KUHP warisan Belanda.
"Untuk mengatakan, kamu ulang kembali ini, ah no way! Sampai Lebaran kuda, enggak akan jadi ini barang," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Rabu (25/9/2019).
Yasonna menuturkan, tidak mungkin pula apabila rancangan KUHP harus sesuai dan disetujui oleh seluruh kelompok masyarakat mengingat banyak dan heterogennya masyarakat Indonesia.
"Dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, sampai ke Papua sana berbeda kultur, berbeda budaya, berbeda persepsi."
"Maka, memaksakan itu seragam semua enggak bisa," ujar Yasonna, dikutip dari Kompas.com.
Kendati demikian, Yasonna menyebut akan tetap membuka ruang dialog untuk mempertimbangkan beberapa pasal dalam RKUHP yang disebut kontroversial.
"Kalau masih ada yang (masih bermasalah), ya sudah kita jelaskan terang benderang, duduk bersama-sama, intellectual exchange dengan baik, masih kita perbaiki, mari kita duduk bersama," kata Yasonna.
Ia pun memastikan, RKUHP tidak akan disahkan oleh DPR periode 2014-2019 sebagaimana yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.
5. Sebut Dian Sastro Bodoh
Selain empat komentar pedas di atas, Yasonna juga menyebut bodoh pada aktris Dian Sastrowardoyo.
Hal ini bermula saat Dian Sastro memberikan tanggapan terkait RKHUP.
Pemain film Ada Apa dengan Cinta? itu mengunggah ulang tulisan aktivis Tunggal Pawestri yang mengkritik sejumlah pasal kontroversial di RKHUP.
Satu poin yang disorot Dian Sastro dan Tunggal Pawestri di antaranya korban perkosaan akan dipenjara selama 4 tahun jika mengugurkan janin hasil perkosaan.
Kepada sebuah media online nasional, Menteri Yasonna pun menanggapi pernyataan Dian soal RKUHP.
Yasonna menganggap Dian tak membaca undang-undang tersebut secara keseluruhan berdasarkan dari revisi KUHP.
Bahkan, Yasonna menyebut pemeran film Aruna dan Lidahnya itu terlihat bodoh dengan berkomentar, mengkritik sebelum membaca UU secara utuh.
Menanggapi ucapan Yasonna, Dian menilai dirinya lebih baik merasa bodoh, tetapi terus belajar.
Hal ini dituliskannya di Instagram story seperti dikutip Kompas.com, Selasa (24/9/2019).
"Karena lebih baik kita merasa bodoh dan terus belajar daripada sudah merasa sudah tau semuanya," tulis Dian.
Mengenai anggapan tak membaca Undang-Undang, Dian menegaskan membaca RKUHP tersebut dan akan terus membacanya.
"Saya dan teman-teman membaca dan ya kami akan membaca lagi dan membaca lagi," ujarnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Dian Maharani/Ardito Ramadhan/Rakhmat Nur Hakim)