Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar pertemuan bersama 36 kementerian dan lembaga negara dalam rangka penanggulangan terorisme di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).
Acara tersebut dihadiri langsung Kepala BNPT Suhardi Alius dan Menko Polhukam Wiranto.
Dalam acara tersebut, BNPT berusaha merangkul semua kementerian lembaga untuk memahami wilayah masing-masing untuk mengatasi hulu serta akar masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
Baca: Link Live Streaming TV Online MU vs Arsenal Liga Inggris di Mola TV, Tonton di HP
Baca: Mario Gomez Berani Mainkan Pemain Muda di Klub yang Ditanganinya dan Terbukti Manjur
Baca: Dipandang Sebelah Mata Sebagai Anggota DPR RI, Mulan Jameela Beri Tanggapan
Terutama di tiga provinsi yaitu Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur yang menurut Suhardi memiliki potensi aksi terorisme yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
“Kenapa kami fokus memberi perhatian kepada tiga provinsi itu terlebih dahulu, karena teman-teman tahu dalam tanda kutip memang di sana butuh diperhatikan. Saya tadi sampaikan karena anggaran BNPT terbatas maka kami libatkan semua kementerian dan lembaga untuk memahami suatu wilayah sampai kecamatan. Alhamdulillah respon dari kementerian dan lembaga positif,” ungkap Suhardi.
Melalui rapat sinergi itu Suhardi mengatakan BNPT mendorong hal tersebut karena selama ini kementerian dan lembaga tak mengerti permasalahan di suatu wilayah sampai ke hulu sehingga belum menyelesaikan masalah secara tuntas.
Suhardi berharap setelah berhasil di tiga provinsi itu kemudian menjadi pemicu wilayah lain untuk berbenah dan mengatasi masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi hingga ke akarnya.
“Setiap kementerian dan lembaga punya pos masing-masing misal PUPR membangun jalan, lalu ESDM bangun akses air bersih, dan bagaimana Kementerian Pertanian membantu bibit ayam dan tanaman. Nanti setelah target-target itu digarap akan kita lihat hasilnya,” katanya
“Kami harap dengan fokus ke tiga provinsi itu akan menjadi pemicu untuk diterapkan di provinsi lain dengan melihat akar masalah di masing-masing daerah yang tentu berbeda,” tambahnya.
Respons BNPT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius meminta masyarakat memberi waktu kepada penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus perencanaan kerusuhan dengan memanfaatkan aksi Mujahid 212, Sabtu (28/9/2019).
Diketahui kepolisian menangkap enam orang terkat kasus tersebut.
Suhardi meminta agar jangan membawa-bawa institusi para pelaku terduga perencana kekisruhan tersebut.