TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama mahasiswa sejumlah perguruan tinggi lainnya akan kembali menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (30/9/2019) siang.
Aksi unjuk rasa akan kembali digelar di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sultan Rivandi mengatakan, tuntutan mahasiswa masih sama dengan aksi sebelumnya.
Namun, ada satu tuntutan tambahan yang akan mereka sampaikan.
"(Tuntutan) masih sama, tapi ada tambahan soal kemanusiaan. Kami menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas korban-korban aksi," ujar Sultan saat dihubungi Kompas.com, Senin pagi.
Baca: Mengenal Sosok Permadi, Politikus Gerindra yang Mau Lengserkan Jokowi Jelang Pelantikan Presiden
Baca: Jadwal Demo Mahasiswa Terbagi Dua, 30 September dan 1 Oktober 2019
Sultan menyampaikan, ada sekitar 500 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan mengikuti aksi unjuk rasa pada hari ini.
Dema UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah berkoordinasi dengan badan eksekutif mahasiswa (BEM) perguruan tinggi lain soal aksi hari ini.
"(Demonstrasi) sama di DPR juga. (Mahasiswa UIN Jakarta) sekitar 500 orang, titik kumpul di kampus," kata Sultan.
Mahasiswa Trisakti
Presiden Mahasiswa Trisakti Dinno Ardiansyah sebelumnya mengatakan, Aliansi BEM Seluruh Indonesia akan melanjutkan aksi demo di depan Gedung DPR pada Senin ini.
Aksi demo tersebut bertepatan dengan rapat paripurna terakhir anggota DPR periode ini.
Untuk itu, mahasiswa akan mengawal dan tetap menyampaikan penolakan terhadap RKHUP dan revisi UU KPK.
"Tuntutan kami sama kayak kemarin iya, kita menolak RUU bermasalah dan kita tetap menolak UU KPK yang telah disahkan," ujar Dinno, Sabtu lalu.
Dinno berharap, aksi demo di depan Gedung DPR itu nantinya dapat memberikan tekanan psikologi bagi pemerintah dan DPR agar segera mengambil keputusan Perppu untuk mencabut UU KPK.
Polisi turunkan 20.500 personil
Polisi akan menerjunkan 20.500 personel untuk pengamanan aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR yang akan berlangsung hari ini, Senin (30/9/2019).
Jumlah personel yang dikerahkan tersebut meningkat jika dibandingkan dengan aksi unjuk rasa yang digelar 24-25 September lalu yang mencapai 18.000 personel gabungan.
"Jumlah (personel) cukup untuk pengamanan. Sebanyak 20.500 personel gabungan disiapkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (30/9/2019).
Sejumlah elemen mahasiswa dijadwalkan akan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI hari ini.
Mereka merupakan aliansi mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta.
Agenda demo kali ini tetap menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK).
"Sementara (akan ada) seribuan (massa menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI)," tutur Argo.
Baca: Pernyataan Politik Permadi Dikritik, Dituding Adu Domba TNI untuk Gagalkan Pelantikan Presiden
Sebelumnya, aksi unjuk rasa telah dlakukan aliansi mahasiswa, pelajar dan masyarakat sipil dari berbagai daerah pada Selasa (24/9/2019) dan Rabu (25/9/2019) pekan lalu.
Baca: Fahri Hamzah: Jokowi Bisa Jatuh di Tengah Jalan Kalau Pilih Kabinet Isi Pembebek dan ABS
Aksi tersebut berujung ricuh dengan aparat keamanan di Kompleks Parlemen Senayan.
Hingga Jumat (27/9/2019), sebanyak 36 orang yang terdiri dari 12 pelajar dan 24 mahasiswa ditetapkan tersangka kerusuhan oleh polisi.