"Sekali lagi kita ingatkan kepada kawan-kawan, tolong kembali lagi ke tempatnya," kata koordinator.
Selain itu, massa aksi juga diminta untuk tak terprovokasi.
Meski ribuan massa berlarian seusai mendapat tembakan gas air mata.
Beberapa demonstran justru tetap bertahan di depan.
Ia tak bergeming sambil membawa spanduk hitam dengan tulisan tinta putih.
Beberapa kali massa berlarian akibat gas air mata tersebut, demonstran ini tetap berdiri di depan polisi.
Baca: Margarito Kamis: Aksi Unjuk Rasa Tidak Hanya Karena Penolakan Revisi UU KPK
Dari laporan wartawan Kompas TV, massa yang sedianya berada di Jalan Arteri meluber hingga ke jalan tol.
Massa bahkan menguasai dua ruas tol yakni Jalan Tol dari arah Cawang ke Slipi maupun sebaliknya.
Hal ini membuat kemacetan di jalan tol tersebut, bahkan sejumlah kendaraan terjebak di dalamnya.
Pihak kepolisian juga sempat menekankan massa untuk kembali minggir dari Jalan Tol ke Jalan Arteri.
Polisi memang telah memasang barikade di depan Gedung DPR RI hingga membuat massa tak bisa merangsek masuk.
Barikade kawat berduri hingga kepolisian disiapkan untuk menghadang massa.
Hal ini membuat massa tak bisa mendekat ke depan Gedung DPR RI.
Sementara itu, dari video yang diterima Tribunnews, massa yang kebanyakan terdiri dari pelajar tampak berlarian seusai gas air mata ditembakkan.
(Tribunnews.com/Miftah)