TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan duka cita atas meninggalnya 33 orang akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua.
Hal ini diungkapkan Jokowi melalui siaran pers yang diunggah di kanal YouTube, Sekretariat Presiden, pada Senin (30/9/2019) sore.
Dalam siaran tersebut, Jokowi meminta masyarakat khususnya yang berada di Wamema untuk menahan diri pasca kejadian kerusuhan beberapa waktu lalu.
"Saya ingin mengucapkan duka yang mendalam, belasungkawa yang mendalam, atas meninggalnya korban yang ada di Wamena," ujarnya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 30 September 2019.
Kepala Negara ini juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh provokasi terhadap isu-isu yang sengaja disebarluaskan di media sosial.
"Seluruh masyarakat tetap tenang, menahan diri, dan menghindarkan dari semua provokasi-provokasi dan fitnah-fitnah yang kita lihat di media sosial begitu sangat banyaknya isu-isu yang dikembangkan," tuturnya.
Selain itu Jokowi juga menegaskan jika kerusuhan beberapa waktu lalu bukanlah disebabkan karena adanya gesekan antaretnis.
Menurut laporan yang ia terima, kejadian tersebut terjadi lantaran sengaja dibuat oleh kelompok kriminal bersenjata yang membuat resah di tengah masyarakat.
"Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas, dari gunung, turun ke bawah dan melakukan pembakaran-pembakaran rumah warga,
Tapi yang ingin perlu saya sampaikan bahwa aparat keamanan telah bekerja keras untuk melindungi semua warga.