TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penampilan anggota DPR RI periode 2019-2024 termuda, Hillary Brigitta Lasut yang anggun dalam balutan kebaya biru dan kuning menjadi perhatian publik saat dirinya menjadi pimpinan sementara sidang pelantikan anggota dewan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).
Usai sidang, wanita 23 tahun yang akrab disapa Hillary ini mempersiapkan penampilannya secara baik untuk pelantikan hari ini.
Akan tetapi dirinya mengaku tak terbiasa menggunakan barang-barang mahal meskipun untuk acara pelantikan DPR RI seperti yang baru dijalaninya.
Ia pun mengaku sengaja membeli sepatu dan tas dengan harga diskon untuk menghadapi pelantikan anggota DPR RI hari ini.
Baca: Polisi Tangkap 14 Orang Terkait Pembakaran Mobil di Depan Polsek Tanah Abang
“Saya bukan tipe orang yang biasa beli barang mahal, tas ini saya beli hanya Rp 600 ribu di Metro, ini pun sengaja saya beli karena akan menghadapi pelantikan, biasanya hanya pakai tas ransel biasa. Lalu sepatunya merk Steve Madden saya beli diskon 80 persen harganya jadi Rp 700 ribu,” ungkapnya kepada Tribunnews.com.
Sementara untuk pakaian, kader Partai Nasional Demokrat yang terpilih dari dapil Sulawesi Utara ini menghabiskan sekitar Rp 2 juta untuk mendesain kebaya berwarna biru dan kuning.
Hillary sendiri mengaku bangga bisa menghadirkan identitas partai dan daerah pemilihannya dalam satu busana yang dipakainya hari ini.
“Ini adalah kebaya Sulawesi Utara yang dikenal semua orang Sulawesi Utara, lalu untuk pakaian bagian bawah saya memakai kain bentenan kuning dengan pola pohon kelapa sebagai identitas utama Sulawesi Utara. Pakaian ini membawa identitas daerah asal saya sekaligus identitas partai yang berwarna biru dan kuning,” ungkapnya.
Hillary mengatakan pakaian yang dikenakannya dalam pelantikan hari ini sebagai simbol pengingat bahwa dirinya merupakan wakil rakyat yang mengedepankan kepentingan rakyat.
Ia mengatakan pakaian tersebut didesain oleh desainer lokal dari Sulawesi Utara.
“Desainer pakaian ini juga antusias saat tahu saya akan dilantik di Jakarta. Mereka juga semangat mempromosikan daerah Sulawesi Utara,” katanya.
Sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 Hillary mengatakan siap menelaah sejumlah revisi undang-undang yang menjadi kontroversi dan ditentang secara luas oleh masyarakat akhir-akhir ini.
“Sebenarnya yang perlu diperbaiki dalam masalah RUU KUHP itu adalah sosialisasi. Menurut saya sosialisasi kurang dan wajar membuat mahasiswa bersuara secara lantang,” pungkas wanita yang ingin bekerja di Komisi III DPR RI tersebut.