TRIBUNNEWS.COM - Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih tinggal menghitung hari.
Menjelang pelantikan pada 20 Oktober 2019 mendatang, kabar soal kabinet Joko Widodo (Jokowi) ramai dibicarakan.
Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membantah soal isu yang mengatakan Prabowo meminta jatah menteri.
Disisi lain, wakil presiden terpilih Maruf Amin memberikan tanggapan soal pembentukan kabinet Jokowi.
Dirangkum Tribunnews dari Kompas.com, berikut ini fakta mengenai kabinet Jokowi jelang pelantikan presiden:
Baca: Presiden Didesak Terbitkan Perppu KPK, Mahasiswa Beri Waktu Hingga 14 Oktober
Baca: Soal Perppu KPK, Taufiequrachman Ruki: Presiden Jokowi Sudah Memiliki Komitmen, Tapi Dipatahkan DPR
1. Bantahan Dahnil Anzar
Dahnil Anzar Simanjutak membantah soal isu yang mengatakan Partai Gerindra meminta jatah tiga kursi menteri dalam kabinet Jokowi.
Mengutip Kompas.com, ia menegaskan Prabowo Subianto pada prinsipnya siap membantu bangsa dan negara di manapun posisinya.
"Pada prinsipnya, Pak Prabowo siap membantu bangsa dan negara di mana pun posisinya."
"Yang jelas, beliau (Prabowo) aktif menyampaikan pemikiran-pemikirannya untuk kepentingan rakyat," tegas Dahnil dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Dahnil juga mengklarifikasi pemberitaan di sejumlah media yang menyebutkan Gerindra akan mendapat tiga kursi menteri.
Dahnil mengatakan, Prabowo sejak awal tidak pernah berbicara spesifik mengenai jabatan menteri dengan siapapun.
Ia juga mengungkapkan Prabowo memberikan perhatian khusus pada konsepsi kedaulatan pangan, energi, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.
"Dalam setiap pertemuan Pak Prabowo bersama Pak Jokowi serta tokoh lain termasuk Ibu Megawati, beliau tidak pernah menyampaikan permintaan posisi menteri."