Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada Senin (7/10/2019).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan Rutte ke Indonesia bukanlah kali pertama.
Sebelumnya, Rutte sudah pernah ke Indonesia pada tahun 2013, 2016 dan di 2019 merupakan kunjungan ketiganya.
"Baru saja PM Belanda Mark Rutte melakukan kunjungan resmi ke Indonesia. Tentunya ini bukan kunjungan yang pertama kali, ini adalah kunjungan ketiga kalinya. Pertama di tahun 2013, kemudian 2016, dan 2019. Intinya beliau berkeinginan mengunjungi Indonesia setiap tiga tahun sekali dan janji itu dipenuhi," ungkap Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10/2019).
Baca: Barcelona Ladeni Real Madrid Kemungkinan Tanpa Antoine Griezmann
Baca: Kunci Gitar Mudah Lagu Sheila On 7 - Yang Terlewatkan, Lengkap Link Download Lagu & Video Klip
Baca: Yasnita Enggira Setiawan Ingin Tampil Bagus Sebelum Masuk ke Senior
"Tentunya ini untuk bilateral, tapi beliau ingin mengkhususkan kunjungan kali ini sebagai Congratulatory Visit. Jadi untuk menyampaikan ucapan selamat kepada presiden setelah proses pemilu selesai, beliau terpilih, dan beliau Insya Allah dilantik 20 Oktober 2019 nanti," tambah Retno.
Retno melanjutkan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Rutte, Jokowi menekankan bahwa Belanda merupakan mitra penting Indonesia di Eropa.
Hal ini bisa dilihat dari dari angka, misalnya perdagangan. Belanda merupakan mitra kedua terbesar perdagangan kita dengan Eropa. Data yang ada di kita 2018 itu lebih dari 5 miliar USD. Kalau diurut dari semua negara di dunia maka belanda ada di nomor 15," tutur Retno.
Sementara itu untuk investasi, Belanda menduduki ranking pertama di Eropa. Untuk pariwisata, Belanda penyumbang wisatawan asing nomor 4 terbesar dengan angka lebih atau hampir 210 ribu wisatawan yang datang dari Belanda.
Selain masalah investasi, kata Retno ada beberapa prioritas atau beberapa fokus yang dikerjasamakan dengan Belanda. Misal mengenai water management, kemudian di bidang infrastruktur kemaritiman, dan juga mengenai vokasi.
"Inti pembicaraan presiden dengan PM Rutte ada dua. Pertama upaya penguatan kerja sama ekonomi. presiden mengatakan perdagangan, perdagangan kita dg Belanda surplus cukup banyak," ungkap Retno.
"Hal kedua yang dibahas adalah konteks prioritas presiden 5 tahun ke depan. Presiden menjelaskan mengenai 5 tahun ke depan beliau akan memfokuskan kepada penguatan sumber daya manusia. Karena itu pendidikan vokasi jadi sangat penting," tambahnya lagi.