Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk menentukan sikap politik ke depan.
Rakernas tersebut berlangsung selama tiga hari mulai 15 Oktober hingga 17 Oktober 2019.
"Pak Prabowo sudah memerintahkan partai supaya menggelar Rakernas pada 15, 16, 17 Oktober," ujar politikus Gerindra yang juga juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Sebelum memutuskan sikap politik apakah akan bergabung ke dalam pemerintahan atau berada di luar pemerintah, Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Gerindra akan terlebih dahulu meminta pendapat para pimpinan Gerindra daerah.
Baca: Rizky Febian Ingin Musik Indonesia Maju dengan Menerapkan Bahasa Nasional
"Istilah saya, akan menjadi mitra kritis, atau jadi mitra internal, oposisi atau dalam pemerintahan itu akan diputuskan sekitat tanggal 17 Oktober karena nanti Pak Prabowo akan mendengar masukan dari pimpinan partai dari seluruh Indonesia ini," katanya.
Rakernas tersebut, kata Dahnil kemungkinan besar akan digelar di Kompleks Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Baca: Kronologis Hilangnya Putri Lumentut, Sempat Bermain dengan Temannya dan Dicari hingga ke Hutan
"Di situlah nanti Pak Prabowo akan menyampaikan kepada publik sikap politik Pak Prabowo dan sikap politik Gerindra," katanya.
Ada tawaran
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik ada tawaran untuk masuk dalam Kabinet Jokowi jilid II.
Ia menyebut tawaran tersebut berasal dari orang sekitar Istana.
Namun, Muzani menegaskan Gerindra tidak serta merta menerima tawaran tersebut
"Pembicaraan itu memang ada dan kita tak bisa pungkiri bahwa ada pembicaraan, ada pemikiran di sekitar Istana untuk itu," ujar Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Baca: Arema FC Bakal Mainkan Empat Pemain Intinya yang Sempat Cedera Saat Dijamu PSM Makassar
"Sekali lagi kita tak serta-merta menerima tawaran itu sebagai sebuah... tidak. Karena sekali lagi kita merasa 2019 dalam Pilpres kemarin kita adalah kompetitor yang berseberangan dengan Jokowi," lanjutnya.