News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkopolhukam Wiranto Diserang

Apa Sebenarnya Motif Pelaku Menusuk Wiranto hingga Mengapa Menko Polhukam Menjadi Target?

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk oleh dua orang tak dikenal pada Kamis (10/10/2019).

Perlu diketahui, kunai sendiri merupakan senjata ninja yang digunakan dalam pertempuran jarak dekat.

Baca: Tragedi Penyerangan Tokoh, Wiranto, John F Kennedy Hingga John Lennon, Ada yang Meninggal Seketika

Baca: Perempuan Pelaku Penusukan Wiranto Ternyata Baru Berusia 20 Tahun, Berikut Sederet Fakta Fitri Diana

Chaidar mengatakan kunai yang notabene senjata dari Jepang, merupakan senjata yang mudah didapatkan.

"Kunai atau samurai kan banyak diproduksi di Cirebon," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Ia menyampaikan satu cara melihat apakah kelompok radikal berafiliasi dengan ISIS atau bukan, menurutnya bisa dilihat dari senjata yang dipakai.

"Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS."

"Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu," ujar Chaidar.

Menurut Chaidar, yang dimaksudkan dengan istilah domestic weapon adalah senjata rumahan.

"Senjata yang bisa didapat di dapur misal bom panci, golok, jadi bukan yang susah-susah," ujarnya.

Baca: Sebelum Ditikam Wiranto Resmikan Gedung Perkuliahan di UNMA

Baca: 3 Cobaan Terberat Wiranto: Anak Meninggal di Afrika, Ditusuk Saat Dinas, Cucu Wafat karena Tenggelam

Sementara itu, Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto mengatakan penggunaan kunai untuk menusuk Wiranto bertujuan agar tak mudah untuk dilacak.

"Tidak sembarangan senjata karena kalau dibeli dari lokasi mana-lokasi mana mudah dilacak."

"Tapi dengan menggunakan senjata khas yang gaya sendiri untuk private di kelompok itu," ujarnya seperti dalam tayangan Kompas.tv, Jumat (10/10/2019).

(Tribunnews.com/Whiesa/TribunMedan) (Kompas.com/Nur Rohmi Aida)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini