Wiranto kemudian menjalani operasi selama kurang lebih 2,5 jam.
Mantan Panglima ABRI itu juga harus jalani rawat inap.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku cukup terkejut dengan peristiwa penusukan terhadap Wiranto. Jusuf Kalla mengaku tidak habis pikir ada orang yang melukai pejabat negara, dan ini merupakan kasus pertama di tanah air.
"Tidak disangka, ini pertama kali. Ada orang yang memang mencederai pejabat dengan tikaman," kata Jusuf Kalla ditemui usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Kamis sore.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepolisian, Badan Intelijen Nasional (BIN), dan TNI untuk mengusut secara tuntas pelaku penusuk Wiranto.
"Tadi siang, saya langsung perintahkan Kapolri, Kepala BIN, didukung TNI untuk mengusut tuntas dan menindak tegas terhadap pelaku dan jaringan yang terkait peristiwa ini," kata Jokowi saat menggelar jumpa pers di RSPAD Gatot Subroto, kemarin.
Menurut Jokowi, pelaku penusuk Wiranto merupakan orang yang menganut paham radikalisme dan hal ini harus segera diperangi secara bersama-sama oleh semua pihak.
"Hanya dengan upaya bersama, terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai," katanya.
"Yang paling penting jaringan ini harus dikejar dan dituntaskan diselesaikan," sambung Jokowi.
Presiden mengajak seluruh masyarakat Indonesia turut mendoakan Wiranto agar bisa sembuh dan segera pulih.
"Dalam kesempatan ini saya mohon doa restu seluruh masyarakat dan rakyat indonesia semoga beliau diberi kesembuhan dan segera pulih," ujar Jokowi.
Terpapar ISIS
Penusukan terhadap Wiranto dan Kapolsek Menes terjadi usai peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar (Unma) Banten. Sejumlah warga menyaksikan langsung peristiwa penusukan yang terjadi di Alun-alun Menes, Pandeglang, ini.
Seorang warga, Aduy (30), mengatakan Wiranto menjadi sasaran pertama yang ditusuk oleh pelaku pria. Wiranto langsung jatuh tersungkur seusai mendapat serangan.