News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketegasan KSAD Andika Perkasa, Pertahankan Enzo di Akmil hingga Copot Dandim yang Istrinya Nyinyir

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketegasan KSAD Andika Perkasa yang berani pertahankan Enzo di Akmil di tengah isu terpapar radikalisme hingga copot Dandim yang istrinya nyinyir terhadap kasus penusukan Wiranto.

TRIBUNNEWS.COM- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa kembali menunjukkan ketegasannya.

Sebelumnya dengan lugas mempertahankan taruna akmil Enzo Zenz Allie yang penuh kontroversi, kini Andika Perkasa kembali bersikap.

Jenderal TNI tersebut mencopot Dandim Kendari yang istrinya kedapatan nyinyir terhadap kasus Menkopolhukam Wiranto.

Tak hanya Dandim Kendari, dua anggota TNI lain juga dicopot dari jabatannya.

Ketegasan Jenderal TNI Andika Perkasa juga pernah menjadi perbincangan publik.

Baca: Kenapa Perut Wiranto Tak Berdarah saat Ditusuk? Dokter Direktur RSPAD Berikan Penjelasan

Saat itu, Andika Perkasa pasang badan untuk Enzo Zenz Allie, seorang calon taruna yang dituding terpapar radikalisme.

Pria lulusan Akmil pada 1987 tersebut secara tegas tetap mempertahankan Enzo Zens Allie.

Meski saat itu tudingan soal radikalisme muncul deras kepada Enzo.

Berikut ini sikap-sikap ketegasan Andik Perkasa yang jadi sorotan dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.

1. Pertahankan Enzo Zenz Allie

Nama Enzo Zenz Allie memang sempat menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Ketenaran Enzo berawal saat videonya tengah menjalani sidang Pantukhir Pusat yang dipimpin oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Magelang, Jumat (2/8/2019).

Saat itu, Enzo yang merupakan remaja keturuan Perancis tersebut ditanyai oleh Panglima TNI.

Keduanya terlibat percakapan berbahasa Prancis.

Paras Enzo yang bule menarik perhaian publik.

Ayah Enzo Zenz Allie berasal dari Prancis, sementara sang ibu berasal dari Sumatera Utara.

Enzo yang pernah menempuh pendidikan di pesantren di Serang tersebut kemudian dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil.

Sayangnya, di tengah kabar baik tersebut, muncul kabar tak menyenangkan yang menyebut, Enzo terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang HTI.

Banyak pihak yang menginginkan Enzo untuk segera dipecat.

Akan tetapi tak sedikit pula yang pasang badan untuk Enzo Zenz Allie termasuk Andika Perkasa.

Sikap ini bukan tanpa alasan.

Enzo Zens Allie telah menjalani serangkaian proses hingga dinyatakan lolos menjadi Taruna Akmil menggunakan sejumlah alat ukur.

Tidak ditemukan adanya keraguan kepada Enzo Zenz Allie.

Baca: Penjelasan Lengkap 3 Anggota TNI Dicopot Jabatannya karena Istri Singgung Penusukan Wiranto

Baca: Anggota TNI Dicopot Jabatan hingga Dipenjara, Ini Nasib Istri Peltu YNS usai Posting Soal Wiranto

"Dari hasil alat ukur yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya keraguan terhadap seluruh akademi militer (364) orang, yang kami terima beberapa waktu lalu," kata Andika Perkasa dalam konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Andika juga menyebut, pihaknya melakukan penilaian secara objektif kepada Enzo Zenz Allie.

Dari hasil penilaian, Enzo Zenz Allie memiliki nilai moderasi bernegara yang cukup bagus.

"Dilihat dari indeks moderasi bernegara, itu ternyata kalau dikonversi menjadi presentase, itu memiliki nilai 84 persen."

"Atau nilainya di situ adalah 5,9 dari maksimum 7. Jadi indeks moderasi beragamannya Enzo Zenz Allie cukup bagus," katanya.

Andika Perkasa juga menjelaskan, selama menjalani pendidikan nantinya, para taruna akan terus dipantau dan dinilai.

2. Soal mantan Perwira TNI yang terlibat demo

Beberapa waktu lalu, Andika Perkasa juga membuat pernyataan lugas soal mantan Perwira TNI yang terlibat demo.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan anggotanya tak akan mengikuti perintah dari purnawirawan.

"Kalau ada pesanan dan perintah di luar komando, itu tidak bisa dilakukan," ujar Andika di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Dikatakan Andika, hal tersebut sudah berada di luar struktur.

Namun, pihaknya menegaskan tetap menghormati para purnawirawan.

Soal komando, anggotanya hanya akan menerima komando atas.

"Kami sayang purnawirawan, dan kami sangat menghormati, tetapi kami juga punya tugas pokok yang juga diatur komando kami," tambahnya.

3. Copot Dandim Kendari dan satu anggota lain

Terbaru, Andika Perkasa kembali bersikap tegas terhadap sejumlah pihak yang dinilai telah melanggar UU Nomor 25 Tahun 2014 yaitu Hukum Disipilin Militer.

Dua anggota TNI AD dicopot dari jabatannya yakni Dandim Kendari Kolonel HS dan Sersan Z.

Ketiganya dicopot dengan kasus yang sama, istri mereka kedapatan nyinyir di media sosial soal penyerangan yang dialami Menko Polhukam Wiranto.

Baca: Fakta 3 Anggota TNI Dicopot Karena Nyinyiran Istri: Ada yang Baru 1,5 Bulan Menjabat

Baca: Istri Anggota TNI Nyinyir soal Penyerangan Wiranto, Kenapa Suaminya yang Disanksi? Ini Penjelasannya

"Sehubungan dengan beredarnya postingan di sosial media menyangkut insiden yang dialami oleh Menko Polhukam, maka Angkatan Darat telah mengambil keputusan."

"Pertama kepada individu yang juga merupakan istri dari anggota TNI AD, yang pertama berinisial IPDL, dan yang kedua adalah LZ," kata Andika di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019), dikutip dari Wartakotalive.

IPDN merupakan istri dari Dandim Kendari, sementara LZ merupakan istri dari Sersan Dua Z.

Keduanya ditindak tegas dengan pelepasan jabatan serta penahanan selama 14 hari.

"Konsekuensinya, kepada Kolonel HS tadi sudah saya tandatangani surat perintah melepas jabatannya dan akan ditambah dengan hukuman disiplin militer berupa penahanan selama 14 hari, penahanan ringan selama 14 hari,"

"Begitu juga dengan Sersan Z, telah dilakukan surat perintah melepas dari jabatannya dan kemudian menjalani proses hukuman disiplin militer," katanya.

Sementara untuk istri mereka, Andika Perkasa mengarahkannya ke peradilan umum.

TNI telah melaporkan dua istri anggota TNI tersebut ke pihak kepolisian karena dianggap melanggar UU ITE.

Dandim HS merupakan Komandan Kondim 1417/Kendari sementara Sersan Z sebelumnya bertugas di Detasemen Kavaleri Berkuda di Bandung Jawa Barat.

(Tribunnews.com/Miftah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini