News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

ARJ Sebut Dukungan kepada Suhendra Bersifat Pribadi Bukan Organisasi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) ke-2 Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) di Jakarta, Minggu (13/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyataan Yanes Yosua Frans Ketua Umum Group We Love Jokowi-Amin yang juga Ketua Umum Ormas Nasional Wira Lentera Jiwa (WLJ) yang mengusulkan Suhendra Hadikuntono sebagai Kepala BIN adalah bersifat pribadi dan internal organisasi yang bersangkutan.

Sehinggga itu tidak ada hubungannya dengan Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) yang terdiri dari sekitar 900 organisasi Relawan Jokowi Amin.

Demikian dikemukakan Kordinator ARJ, Aidil Fitri dalam keterangannya, Senin (14/10/2019).

"Sehingga secara organisasi tidak benar dan tidak pernah ARJ mengusulkan Suhendra Hadikuntono sebagai calon Menteri/Kepala BIN," kata Aidil.

Gus Din, Narahubung/Ketua Umum Relawan Barisan Pembaharuan juga membenarkan hal klarifikasi dari Aidil Fitri tersebut.

Baca: Relawan Jokowi Calonkan Suhendra sebagai Kepala BIN

Lebih jauh, Aidil Fitri mengatakan keputusan organisasi ARJ dalam Rakornas II di Hotel Acacia, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2019) secara bulat dan aklamasi hanya mendukung Saudara H. R. Haidar Alwi Penanggung Jawab ARJ.

Diberitakan sebelumnya, Janes Josua Frans menyatakan, agenda Rakornas adalah mengawal pelantikan Joko Widodo-KH Maruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden RI periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang agar berlangsung aman, damai dan lancar.

Agenda kedua, katanya, adalah meminta kepada Presiden Jokowi agar dalam memilih menteri-menteri di dalam kabinetnya benar-benar orang-orang yang tepat pada tempatnya.

"Tidak mudah mencari sosok yang tepat untuk ditempatkan pada tempat yang tepat," ujanya di lokasi Rakornas.

Salah seorang yang ia usulkan adalah Suhendra Hadikuntono agar dipertimbangkan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) oleh Presiden Jokowi.

"Memang hak prerogratif Presiden, tapi kalau boleh mengusulkan, kami usulkan Bapak Suhendra. Saya sudah lama menyelidiki beliau, makanya saya tahu kapasitas beliau. Bila ditempatkan di BIN, maka ia akan menjadi the right man on the right place," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini