News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Irma Suryani Chaniago, Politikus NasDem yang Sebut Rocky Gerung Paling Dungu di Dunia

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/3/2017).

Berikut sosok Irma Suryani Chaniago, politikus Nasdem yang menyebut Rocky Gerung sebagai orang paling dungu di dunia.

TRIBUNNEWS.COM - Sosok Irma Suryani Chaniago mendapat sorotan saat ini.

Pasalnya, ia menyebut pengamat politik, Rocky Gerung, sebagai orang yang paling dungu dari yang terdungu di dunia.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Dua Sisi di tvOne, Kamis (17/10/2019).

Lantas, selain sebagai Ketua DPP Partai NasDem, siapakah sosok Irma Suryani sebenarnya?

Baca: Disebut Sok Tau Oleh Irma Chaniago, Rocky Gerung : Saya Super Tau Segala Soal

Baca: Banyak Oposisi Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Jokowi, Rocky Gerung: Semacam Tidur Bersama Musuh

Berikut sosok Irma Suryani Chaniago, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :

1. Kehidupan Pribadi

Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago (TRIBUNNEWS.COM / FERDINAND WASKITA)

Irma Suryani lahir di Metro Lampung, 6 Oktober 1965.

Wanita berusia 44 tahun itu menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Dikutip dari wikidpr.org, Irma Suryani terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.

Ia menjabat di Komisi IX - Tenaga Kerja & Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan.

Ibu 2 anak tersebut mewakili Dapil I Sumatera Selatan.

Politisi NasDem ini terpilih dari daerah pemilihan Sumatera Selatan II, meliputi Kabupaten Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Lahat, OKU Timur, OKU Selatan, Ogan Ilir, Empat Lawang, Kota Pagar Alam, dan Kota Prabumulih.

Saat ini, ia menjabat Ketua Bidang Kesehatan, Perempuan & Anak DPP Partai NasDem.

2. Riwayat Pendidikan

Irma Suryani menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Teladan Metro Lampung.

Memasuki sekolah menengah pertama, Irma hijrah ke Palembang.

Selama enam tahun, Irma bersekolah di SMPN 3 Palembang, lanjut ke SMAN 3 Palembang.

Pada 1997, ia melanjutkan studi di ibukota negara.

Irma berhasil menyabet gelar sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta.

3. Perjalanan Politik

Kiprah politik Irma Suryani bermula dari aktivitasnya di organisasi.

Pada 2002-2005, Irma menjabat sebagai Ketua Umum Pejompongan 56, Indonesia Satu Womens Club.

Ia juga sempat menjadi Public Relation (PR) di CIKS Building, IFIS.

Berbagai posisi juga ia raih.

Di antaranya adalah Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Maritim dan Nelayan Indonesia (SBMNI), Ketua MPO Serikat Buruh Perkebunan Indonesia (SBPI), Ketua Umum Garnita Nasdem Jakarta, dan Ketua Umum Gemuruh Nasdem Jakarta.

4. "Salut" dengan Ratna Sarumpaet

Aktivis Ratna Sarumpaet menjalani sidang vonis kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019). Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada Ratna Sarumpaet karena dianggap bersalah telah menyebarkan hoaks yang mengakibatkan keonaran seperti diatur dalam Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana. (Tribunnews/JEPRIMA)

Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf ini pernah salut dengan Ratna Sarumpaet.

Pasalnya, Ratna Sarumpaet dianggap die hard sejati.

Anggota DPR Fraksi Nasdem ini menganggap Ratna memiliki filosofi bahwa lebih baik pecah di perut jangan sampai pecah di mulut betul-betul dipegang sampai hari ini.

“Semoga rakyat Indonesia bisa terbuka mata hatinya dan bisa menilai apa dan siapa mereka. Alhamdulilah tangan Allah bekerja, kebohongan dan skenario jahat terbongkar,” ujar Irma.

5. Pernah Sebut anggota BPN "Hoaks"

Irma pernah menyebut anggota kubu BPN Prabowo-Sandi, Faldo Maldini, sebagai hoaks.

Hal ini bermula saat pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab memberikan pembahasan terkait tudingan penggunaan konsultan asing untuk kubu Prabowo-Sandi.

Dilansir Tribun Wow, Faldo Maldini mengatakan, pemerintah seharusnya bisa memberikan bukti ynag kuat bila ada indikasi kubu Prabowo menggunakan jasa konsultan asing.

"Kalau memang ada konsultan asing, kan dicek saja visa kan masuk ke data pemerintah. Come on, pemerintah jangan kayak orang lemah lah."

"Mereka kan punya semua instrumen untuk melakukan pengecekan apapun yang bisa mereka lakukan," jawab Faldo Maldini.

"Jangan sampai nanti ketika dibilang konsultan asing. Jangan sampe nanti larinya ke tim sendiri," tambah politikus PAN tersebut.

Lalu Faldo juga menggunakan istilah 'politik belah bambu' untuk mengkritisi pesan yang disampaikan oleh petahana.

"Kalau menurut saya ya sudah lah ya kita coba petahana keluarkan pesan-pesan persatuan, pesam-pesan yang mengajak bukan politik belah bambu, satu diinjak, satu diangkat, capek kita juga kontestasi," tambah Faldo Maldini.

Mendengar pernyataan tersebut, Irma Suryani langsung bereaksi.

Politisi Nasdem itu mengatakan bahwa ucapan Faldo itu tergolong ujaran yang jahat.

"Saya mau kasih tahu, karena memang Faldo ini kalau ngomong kelihatannya halus tapi hoaksnya banyak ini," jawab Irma Suryani.

"Satu contoh, belah bambu satu diinjak satu diini sebenarnya ini jahat sekali lho bahasa itu. Menggiring opini publik memperlihatkan seolah-olah pemerintah itu jahat, tidak benar, dan sebagainya," tambahnya.

Saat Irma sedang melanjutkan jawabannya, Faldo Maldini dan rekannya terus mencoba menanggapi.

"Lho, bukannya yang menuduh-nuduh itu, yang Rusia itu begitu," ujar Faldo sambil menunjuk Irma.

Mendengar jawaban Faldo, Irma langsung memarahinya.

"Sebentar, saya belum selesai ngomong, ini jangan kebiasaan kalian ini ya," ujar Irma pada kubu Prabowo.

"Siap," kata Faldo langsung terdiam.

6. Pernah Cekcok dengan Fadli Zon

Irma Suryani Chaniago menyanggah pernyataan Fadli Zon di Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne, Selasa (4/12/2018) malam.

ILC TVOne membahas soal dampak Reuni 212 terhadap elektabilitas capres-cawapres.

Saat mendapat giliran untuk bicara, Fadli Zon bercerita ketika melakukan kunjungan ke Parung Panjang, Kabupaten Bogor pada Selasa (4/12/2018).

Ada tiga pertanyaan yang diajukan Fadli Zon pada warga Parung Panjang.

"Hidup di era pemerintahan sekarang makin mudah apa makin susah, jawabnya makin susah," kata Fadli Zon.

Pertanyaan kedua yang diajukan Fadli Zon yakni soal ketersediaan lapangan pekerjaan.

Pertanyaan Fadli Zon yang ketika soal harga-harga kebutuhan bahan pokok.

"Rata-rata menjawab naik," kata Fadli Zon.

Belum selesai bicara, pernyataan Fadli Zon langsung dipotong oleh Irma Suryani Chaniago.

"Bicara hoaks ga berhenti-berhenti, hoaks terus yang dibicarain, jadi pimpinan DPR harusnya jangan bicara hoaks," kata Irma Suryani Chaniago.

Meski demikian, Fadli Zon tetap melanjutkan pernyataannya.

Fadli Zon kembali menanyakan soal harga BBM di era pemerintahan saat ini.

"Harga BBM naik apa turun?" kata Fadli Zon.

"Bicara pada tempatnya, jangan bicara hoaks," kata Irma Suryani Chaniago.

7. Sebelumnya Sebut Rocky Gerung "Badut" 

Sebelumnya, Irma pernah menyebut Rocky Gerung sebagai "badut".

Hal tersebut terjadi saat Irma Suryani Chaniago dan Rocky Gerung menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), pada Selasa (13/8/2019).

Dilansir Tribun Jakarta, mulanya Rocky Gerung membahas soal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mendapatkan perundungan.

Ia mengatakan Anies Baswedan mungkin dapat berhenti dirundung apabila ia mencalonkan diri menjadi presiden bersama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok sebagai wakilnya.

"Misalnya tiba-tiba Nasdem secara radikal, mencalonkan Anies calon presiden 2024, Ahok adalah wakil presidennya, kita pikir berhenti itu bullying itu," ucap Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com, pada Rabu (14/8/2019).

Rocky Gerung menilai hal tersebut mungkin terjadi, mengingat Anies Baswedan dan Ahok adalah penggagas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nasdem.

"Karena difasilitasi, kan dua-duanya LSM Nasdem kan, penggagas kan Ahok dan Anies. Ini masuk akal saja kan?," ucap Rocky Gerung.

"Nah itu yang kita mau lihat sebetulnya..." tambahnya.

Tiba-tiba Irma Suryani Chaniago menyampaikan protes dan memotong pernyataan Rocky Gerung.

Dengan wajah masam, Irma Suryani Chaniago mencemooh Rocky Gerung sebagai badut.

Ia mengkritik pengadaian yang dilakukan akademisi itu, terkait pencalonan Anies Baswedan dan Ahok oleh NasDem.

"Badut ini ngomong apa sih? Ini badut kok dipelihara di sini. Mana ada Nasdem mencalonkan Anies dan Ahok," kata Irma Suryani Chaniago.

8. Sebut Ricky Gerung "Orang Paling Dungu dari yang Terdungu di Dunia"

Momen debat Irma Suryani dengan Rocky Gerung kembali tercipta dalam tayangan Dua Sisi TV One edisi Kamis (17/10/2019).

Dilansir Tribun Bogor, awalnya, Irma Suryani membahas soal sikap politik yang akan diambil Partai Nasdem.

Bahasan itu berkenaan dengan jatah menteri yang hendak dibagikan oleh Jokowi jelang pelantikannya 20 Oktober mendatang.

Irma Suryani mengaku, Partai Nasdem tidak masalah jika Jokowi pada akhirnya tidak memberikan kursi menteri kepada mereka.

Irma Suryani juga menuturkan, Partai Nasdem tidak akan menjadi partai oposisi karena hanya karena tidak mendapatkan jatah kursi menteri.

Dalam pernyataannya itu, Irma Suryani pun menyinggung sosok Rocky Gerung yang menjadi figur oposisi.

"Kalau presiden bilang 'Nasdem mohon maaf, kita enggak kasih kursi'. Ya masa kita mau ngemis-ngemis, enggak mungkin kan?"

"Tapi apakah kemudian setelah itu kita akan menjadi oposisi seperti harapannya Bung Rocky? Oh no, enggak !" kata Irma Suryani dilansir TribunnewsBogor.com.

Mendengar penuturan Irma Suryani, Rocky Gerung pun menanggapinya.

Diakui Rocky Gerung, ia tidak pernah meminta Nasdem untuk beroposisi.

Partai yang Rocky Gerung minta untuk beroposisi sejatinya adalah Gerindra.

"Saya juga enggak minta (Nasdem) beroposisi. Yang saya minta beroposisi itu adalah Gerindra. Nasdem saya minta konsisten, yaitu menolak Gerindra," pungkas Rocky Gerung.

Penuturan yang diucap Rocky Gerung itu lantas kembali ditimpali Irma Suryani.

Irma Suryani tampak heran dengan ketidaktahuan Rocky Gerung tentang partai Gerindra yang kini dianggapi tak konsisten.

Sebab menurut Irma Suryani, Rocky Gerung dulu adalah pendukung Gerindra.

Mendengar tanggapan Irma Suryani, Rocky Gerung pun membantahnya mentah-mentah.

Kepada Irma Suryani, Rocky Gerung mengaku dirinya tidak pernah mendukung Gerindra.

"Artinya selama ini Bung Rocky enggak tahu ya kalau mereka (Gerindra) sebenarnya enggak konsisten. Kan Anda kan dukung dia mati-matian," imbuh Irma Suryani heran.

"Saya tidak mendukung Gerindra. Bagaimana saya mendukung Gerindra ?" balas Rocky Gerung.

"Lah terus dukung siapa ?" tanya Irma Suryani.

"Saya dukung diri saya sendiri, saya dukung pikiran saya," ucap Rocky Gerung.

"Bagaimana mau dukung pikiran Anda, Anda kan bukan siapa-siapa bos!" kata Irma Suryani.

"Karena saya bukan siapa-siapa, justru karena itu saya tidak mendukung siapa-siapa," ungkap Rocky Gerung.

Melanjutkan pernyataannya, Rocky Gerung pun menjelaskan soal sikap oposisi yang diambilnya.

Menurut Rocky Gerung, ia dan Prabowo Subianto sejatinya punya tujuan yang berbeda ketika beroposisi.

"Saya mengajukan judisial review ke Mahkamah Konstitusi karena saya enggak setuju Jokowi vs Prabowo."

"Jadi dari awal posisi saya tidak pada dua ini karena tidak cukup buat demokrasi. Karena itu saya beroposisi," ucap Rocky Gerung.

Rocky Gerung lantas menerangkan lebih rinci soal perbedaannya dengan Prabowo Subianto.

Serta, Rocky Gerung juga mengungkap bahwa ia tidak mendukung Gerindra.

"Saya beroposisi pada Jokowi, dengan dasar membatalkan kedunguan. Prabowo beroposisi dengan maksud memperoleh kekuasaan. Lain motifnya. Jadi saya enggak mendukung Gerindra. Saya dari awal tidak ingin dua-duanya," akui Gerindra.

Mendengar penuturan Rocky Gerung, Irma Suryani pun tampak geram.

Sambil menunjuk-nunjuk sang lawan bicara, Irma Suryani pun terang-terangan menyebut Rocky Gerung adalah sosok yang dungu.

Irma Suryani bahkan menyerang Rocky Gerung dan membandingkan kepribadian lawan bicaranya itu dengan orang lain.

"Saya ingin sampaikan kepada Anda, Anda bicara Anda beroposisi karena kedunguan. Memangnya Anda pikir Anda lebih pintar dari Jokowi ? Anda lebih dungu dari Jokowi. Anda lebih dungu dari orang yang paling dungu di Indonesia," ungkap Irma Suryani gusar.

Perdebatan yang tiba-tiba memanas itu pun langsung dihentikan oleh sang pembawa acara.

(Tribunnews.com/Citra Agusta PA/Sanjaya Ardhi/Tribun Wow/Tiffany Marantika Dewi/Rr Dewi Kartika H)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini