News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kumpulan Cerita dan Kesan Sejumlah Menteri Bekerja di Bawah Kepemimpinan Jokowi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ragam Moment Foto Bersama terakhir Jokowi dengan para kabinet kerja Jumat (18/10/2019) di halaman Istana Merdeka sebelum Jokowi dilantik menjadi presiden terpilih didampingi wapres Maruf Amin, Minggu (20/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumat (18/10/2019) kemarin Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar perpisahan bersama jajaran menteri Kabinet Kerja dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Kepresidenan Jakarta.

Beberapa menteri di Kabinet Kerja Jilid I pun mulai buka-bukaan soal "aib" koleganya di kabinet.

Atau berbagi pengalaman bekerja bersama Jokowi.

Berikut beberapa cerita dari sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi:

Sri Mulyani ungkap ada Menteri tak punya WA

Diberitakan Kompas.com (19/10/2019), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ada menteri yang tidak memiliki WhatsApp.

Menteri yang dimaksud adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani ketika bincang santai menteri-menteri di bidang ekonomi dengan para wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menurut Sri Mulyani, Basuki masih menggunakan SMS lantaran keterbatasan dari sisi waktu.

Karena Basuki kerap terjun langsung ke lapangan meninjau proyek-proyek infrastruktur.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, Basuki merupakan satu-satunya menteri yang tidak memakai WA.

Basuki yang turut hadir dalam acara bincang santai itu hanya tersenyum ketika rahasianya yang masih setia dengan SMS dibongkar Sri Mulyani.

Susi Pudjiasti ungkap banyak lobi

Lain lagi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Ia mengungkapkan bahwa ada banyak lobi-lobi selama 4,5 tahun terakhir agar kebijakannya tidak diterapkan.

Ungkapan tersebut ia sampaikan ketika memberi sambutan peluncuran bukunya berjudul: "Transformasi Kelautan dan Perikanan 2014-2019" di Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan ( KKP), Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Menurut Susi Pudjiastuti, lobi ikan asing sangat banyak mengetuk pintu pemerintahan, dari partai politik, pejabat tertentu, hingga tokoh masyarakat.

Susi Pudjiastuti juga mengakui tidak mudah baginya untuk terus konsisten dengan kebijakannya, karena ia kerap mendapat protes, cibiran, hingga demo-demo.

Namun, ia lega karena kementerian yang dipimpinnya dapat konsisten hingga akhir masa jabatan di Kabinet Kerja I Joko Widodo - Jusuf Kalla

Luhut suka kesal Jokowi sering direndahkan

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku kesal, karena dalam 5 tahun ini kerap melihat banyak pihak yang sering merendahkan Jokowi.

Luhut mengungkapkan hal tersebut saat mengahdiri silaturahmi perpisahan Jokowi-Jusuf Kalla dan Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jumat (18/10/2019).

Menurut Luhut, Jokowi merupakan sosok pekerja keras, pemberani, dan memberikan pengayoman pada anak buahnya.

Padahal, menurutnya para pemimpin dunia sangat memberikan apresiasi kepada Jokowi.

Luhut menilai Jokowi saat ini sudah membuat suatu langkah yang besar dan meletakkan landasan yang baik dalam periode pertamanya bersama dengan Jusuf Kalla.

Menurutnya, pada periode kedua nanti, Jokowi hanya perlu mempercepat yang telah dimulai pada periode pertama.

Menhub dan Menaker sudah beres-beres rumah dinas

Selain lobi-lobi dan adanya menteri yang tidak memiliki aplikasi WhatsApp, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri diketahui sudah membereskan rumah dinasnya.

Budi bahkan sudah berkemas semenjak bulan lalu.

Menurut Budi, hal itu ia lakukan setelah berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Budi mengaku tidak ada perintah dari siapapun, ia berkemas barang-barang di rumah dinasnya sendiri.

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri juga telah berkemas sejak sebulan yang lalu.

Menurut Hanif Dhakiri, tinggal beberapa barang saja yang masih perlu dibereskan.

Ia sengaja berkemas sejak lama agar dapat langsung meninggalkan rumah dinas setelah purnatugas.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Beragam Cerita Menteri Jokowi Jelang Pelantikan...

Mendagri mengaku suka deg-degan jika terima telepon dari Jokowi

 Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku selalu gelagapan atau gugup saat mendapat telepon dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut dikatakan Tjahjo Kumolo usai menghadiri silahturahmi Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).

"Kalau beliau telepon saya, itu pasti cukup gelagapan tuh. Apa nih yang akan ditanyakan, apa? Bisa pagi hari, bisa malam hari," ujar Tjahjo.

Baca: KPK Sita Uang Rp 20 Juta dan Dokumen Proyek Terkait Kasus Suap dan Gratifikasi Bupati Indramayu

Menurut Tjahjo Kumolo, Jokowi memang jarang memanggil dirinya ke Istana dan memilih menelepon ketika ingin bertanya tugas Kemendagri dan persoalan-persoalan yang ada di dalam negeri.

Tjahjo Kumolo pun mengaku dilema dan sedih ketika melaporkan ada kepala daerah yang tersandung kasus korupsi.

Baca: Kesaksian Pemilik Kebun yang Melihat Kegiatan Diksar Menwa Unitas: Dipukul dengan Kayu atau Ranting

"Saya paling sedih, kalau harus menyampaikan ke Pak Wakil Presiden atau ke Pak Presiden kalau ada mitra kami, kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan KPK," kata Tjahjo Kumolo.

"Pak saya mohon maaf pak. Ya sudah itu kan pasti KPK sudah mengikuti mekanisme aturan hukum yang ada," sambung Tjahjo.

Sudah berkemas dari rumah dinas menteri

Menteri dalam negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mulai berkemas dari rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).

Hal tersebut menyusul rampungnya masa kerja presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada akhir pekan ini.

Tribunnews.com pun mencoba mendatangi rumah dinas Tjahjo Kumolo sekitar pukul 17.30 WIB.

Tak lama setelah itu, mantan Sekjen PDIP itu terlihat masuk ke dalam kediaman bernomor 01 diriingi pengamanan dari pihak kepolisian.

Baca: Waketum Gerindra Skakmat Tudingan Rocky Gerung soal Duri Dalam Daging, Sampai Tos ke Politisi NasDem

Dari depan rumah Tjahjo, terlihat beberapa petugas pengamanan yang sedang berjaga.

Tak ada aktivitas berarti dari dalam rumah dinas bercat putih tersebut.

Terpantau beberapa perlengkapan rumah yang terlihat habis digunakan.

Seorang petugas pengamanan yang enggan disebut namanya membenarkan Tjahjo Kumolo telah berkemas sejak dua hari lalu.

Baca: Menko Darmin Sentil Menteri Suka Bolos Rapat hingga Masalah Pertanian

Namun untuk saat ini, masih ada beberapa barang yang belum diboyong Tjahjo Kumolo.

"Sudah dua hari yang lalu dan sudah beberapa kali sejak tiga bulan yang lalu itu barang-barang yang besar. Terakhir besok sekali lagi masih ada sisa sisa kayak semacam yang kecil kecil yang baju baju," katanya.

Rencananya besok (18/10/2019), Tjahjo akan kembali mengemas sisa barang yang tertinggal di rumah dinasnya. 
Barang-barang tersebut akan diboyong kembali ke kediamannya di kawasan Plotlot, Jakarta Selatan.

Baca: Rapat Konsultasi DPR Sepakati Jumlah Anggota Setiap Alat Kelengkapan Dewan

"Bongkarannya besok pagi jam 10an lah, abis zuhur lah paling," ungkapnya.

Dia menyebut, alasan Tjahjo berkemas berdasarkan inisiatif dirinya sendiri.

Alasan lainnya, memang rumah dinas para menteri telah direncanakan akan direnovasi.

"Kalau ini (berkemas) inisiatif bapak sendiri daripada nanti beda seumpama menteri lain kan biar antisipasi aja. Memang ada rencana renovasi karena ada bocor. Paling tiga bulan renovasi," katanya.

Cerita Mendes yang basah kuyup saat ditelepon Jokowi

Pengalaman menarik dan tidak terlupakan, banyak dialami menteri Kabinet Kerja saat menjalankan tugas di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Satu di antaranya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo.

Ia menilai, Jokowi merupakan orang yang bekerja secara terukur dan selalu mengecek setiap pekerjaan para menterinya secara langsung maupun dengan mengirim orang dengan diam-diam.

Bahkan, kata Eko, Jokowi suka menghubungi menterinya secara mendadak, baik itu pagi maupun malam.

Baca: Raffi Ahmad Mengaku Tak Peduli dengan Kata-kata Kasar dari Netizen

Baca: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Kali Kamu Lihat, Dapat Mengungkapkan Kekuatan Otakmu Sebenarnya

"Beliau bisa menelepon pagi, saya masih di kamar mandi, pernah suatu saat ditelepon sama beliau. Jadi masih basah kuyup saya angkat itu," tutur Eko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan sejumlah Menteri dalam acara silaturahmi kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/10/2019). Silaturahmi itu juga merupakan ajang perpisahan presiden, wakil presiden serta para menteri kabinet kerja yang telah bekerja sama selama lima tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Politikus PKB tersebut tidak menjelaskan topik pembicaraan saat ditelepon Jokowi waktu itu.

Namun, Ia menyebut setiap pembicaraan dengan Jokowi, selalu memaparkan dengan data dan angka di lapangan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla karena telah berikan kesempatan untuk saya bisa berbuat ke negara ini. Kalau ada belum tercapai, saya mohon maaf kepada Presiden, kepada masyarakat," ujar Eko.

Baca: Beberkan 6 Menteri Terburuk, Faisal Basri Celetuk Luhut Pandjaitan Lebih Seperti Perdana Menteri

Saat sambutan acara silahturahmi dengan jajaran menteri Kabinet Kerja dan Wapres Jusuf Kalla, Jokowi menyampaikan permintaan maaf apabila ada hal yang tidak berkenan selama lima tahun ini.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pergaulan sehari-hari, dalam saya memberikan perintah dan berinteraksi dengan bapak ibu sekalian ada yang kurang berkenan," tutur Jokowi.

Dia merasa lima tahun memimpin bangsa dan bekerja sama dengan para pembantunya itu merupakan waktu yang singkat.‎

Tidak lupa, dia meminta maaf kerap "meneror" saat tengah malam.

Satu per satu, mantan Wali Kota Solo ini mengaku pernah menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tengah malam.

Jokowi juga pernah menghubungi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tengah malam bahkan subuh.

"Itulah gangguan-gangguan yang sering saya lakukan karena negara ini memerlukan kerja kita semua," katanya. (Kompas.com/Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono/Theresia Felisiani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini