Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, mengecam insiden pelemparan bom molotov ke atap gedung LBH Medan di Jalan Hindu Nomor 12 Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (19/10/2019) dinihari.
Menurut dia, insiden penyerangan itu terkait aktivitas pembelaan kasus-kasus struktural oleh LBH Medan.
"Apalagi mengingat kantor LBH Medan beberapa minggu terakhir menjadi tempat konsolidasi aksi #reformasidikorupsi," kata Muhammad Isnur, Sabtu (19/10/2019).
Dia menilai, insiden penyerangan LBH Medan itu merupakan bentuk peristiwa teror kepada Pembela Hak Asasi Manusia (Human Rights Defender).
Baca: Tsamara Amany Resmi Jadi Istri Ismail Fajrie Alatas, Ini Deretan Foto Pernikahan Rekan Grace Natalie
Baca: Peringatan Dini BMKG: Hujan Petir dan Angin Kencang Melanda Sejumlah Wilayah Hari Ini
Baca: Ungkapan Hati Wiranto Setelah Pulih dari Tragedi Penusukan, Beberkan Kesan Jadi Menteri 4 Presiden
Hal ini menambah panjang deretan kasus ancaman dan teror kepada para pembela hak asasi manusia di seluruh Indonesia. Sebagian besar kasus-kasus ini tidak terungkap.
Untuk itu, dia meminta, aparat kepolisian mengusut kasus secara cepat dan menemukan pelaku.
"Atas kejadian tersebut, kami meminta pemerintah untuk serius melindungi aktivitas para pembela hak asasi manusia," kata dia.
Selain itu, dia menyerukan kepada seluruh masyarakat dan pembela hak asasi manusia tidak surut melawan dan terus melakukan aktivitas pembelaan hak asasi manusia.
Setelah insiden itu, pihak LBH Medan sudah melaporkan teror itu kepada Polrestabes Kota Medan.