News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi Maruf

Cerita Kepala Sekolah tentang Sosok Menkes Terawan Semasa SMA

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, dr Terawan Agus Putranto memberikan keterangan sebelum meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019). Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik mulai Senin (21/10/2019), usai Jokowi dilantik pada Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini, Rabu (23/10/2019) mengumumkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Salah satu menteri yang diumumkan Jokowi yakni Dokter Terawan Agus Putranto.

Baca: Jadi Menkes, Dokter Terawan akan Ajukan Pensiun dari TNI 

Dia kini menjabat posisi sebagai Menter Kesehatan menggantikan Nila F Moeloek.

Kota pelajar Yogyakarta tidak bisa dipisahkan dari perjalanan pendidikan dokter Terawan.

Mantan Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto ini merupakan alumni SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

 "Iya betul, memang Pak Terawan alumni Bopkri 1," ujar Kepala Sekolah Bopkri 1 Yogyakarta Andar Rujito saat ditemui, Rabu.

Andar menyampaikan, dari data buku induk murid, Terawan masuk SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada 1980.

Dia kemudian lulus dari SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada 1983. "Dari data, SMP nya itu SMP Negeri 2 Yogyakarta. Lulus SMP tahun 1980, lalu masuk ke sini (SMA Bopkri 1)," ucap Andar.

Usai lulus SMA, Terawan Agus Putranto melanjutkan pendidikanya di Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan mengambil jurusan Kedokteran.

Di tengah kesibukannya sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Terawan beberapa kali menyempatkan datang ke SMA Bopkri 1 Yogyakarta.

Terakhir kali, Terawan datang ke SMA pada saat ada acara reuni.

Pada reuni yang digelar Februari 2019 lalu, Terawan didaulat menjadi pembicara utama.

"SMA Bopkri 1 dalam hal ini menyambut gembira, bahagia dan sangat bangga. Kami mengucapkan selamat kepada Bapak, karena menjadi bagian dari kabinetnya Bapak Jokowi, Kabinet Indonesia Maju," kata Andar.

Kepala Sekolah Bopkri 1 Yogyakarta Andar Rujito saar menunjukan buku induk murid. Tampak dalam buku itu, foto Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju, dokter Terawan Agus Putranto (Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)

Andar menilai, Terawan merupakan pribadi yang sederhana.

"Orangnya sangat sederhana dan rendah hati, jadi tidak pernah menonjolkan. Bahkan, dalam event-event kegiatan reuni, Beliau biasa saja, tidak menunjukan dirinya sebagai direktur rumah sakit," kata Andar.

Saat datang ke SMA Bopkri 1 Yogyakarta, Terawan sering tanpa pengawalan dan datang seorang diri.

"Saya tanya, kok tidak membawa pengawal? Jawabanya, kalau banyak pengawal atau ada penjemputan, malah tidak bisa mampir ke sini," kata Andar.

Selain itu, Terawan juga dikenal sebagai pribadi yang religius.

"Yang tidak kalah penting, Beliau religius. Selalu mengaitkan kehidupan ini dengan kepasrahan, bahwa rencana Tuhan itu selalu yang terbaik," ujar Andar.

Gabung Pramuka dan siswa berprestasi Semasa sekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta, Terawan ikut kegiatan Pramuka dan menggambar.

Andar mengatakan, Terawan dikenal sebagai siswa yang baik.

"Waktu kelas 1 itu masuk kelas 1 J. Guru-guru menilai siswa yang baik dan rajin," ujar Andar.

Menurut Andar, sewaktu SMA, Terawan Agus Putranto masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Sebab, nilai rata-rata yang diperoleh Terawan dari kelas 1 sampai lulus SMA cukup bagus.

Terawan juga aktif mengikuti kegiatan sekolah.

Ada dua kegiatan sekolah di SMA Bopkri 1 Yogyakarta yang diikuti oleh Terawan.

"Dulu ikut kegiatan Pramuka dan menggambar," kata Andar.

Baca: Sosok Dr Terawan yang Dipanggil Jokowi: Pernah Disanksi Karena Metodenya Hingga Langganan Prabowo

Andar mengungkapkan, selain sederhana dan rendah hati, Terawan juga selalu menghormati guru-guru yang pernah mendidiknya.

"Jadi setiap bertemu dengan guru, Beliau itu selalu meminta doa restu," ujar Andar. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita tentang Menkes Terawan Agus Putranto saat SMA di Yogyakarta

Terkenal dengan metode 'cuci otak'

Terawan Agus Putranto (cek and ricek)

Baca: Refly Harun Sebut Posisi Menteri yang Cocok untuk Mahfud MD, Kecewa jika di Menkumham

Nama dokter Terawan pernah jadi pemberitaan karena dianggap telah melanggar kode etik dengan metode "cuci otak".

Hal ini membuat Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyerukan upaya penyelamatan dokter Teriawan di akun Instagramnya.

Abrizal Bakrie mengungkap metode yang digunakan dokter Terawan sudah menolong dan terbukti mampu mencegah maupun mengobati ribuan penderita stroke.

Hal itulah yang kemudian membuat nama dokter Teriawan kemudian menjadi trending topik di Google.

Kemampuan dokter Teriawan mencuci otak demi kesembuhan pasien menuai kontroversi.

Meski begitu, metode Cuci Otak yang dilakukan dokter Teriawan pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.

Dilansir dari laman warta kota, dokter Teriawan asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke ini sejak tahun 2005.

"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," imbuhnya.

Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti keampuhan metode yang diterapkannya itu.

Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).

Melansir dari TribunJateng, Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.

Baca: Spanduk Bertuliskan Soler Out Mewarnai Sesi Latihan Persib Bandung

Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat penyumbatan pembuluh darah di area otak.

Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet dan dapat menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.

Kondisi inilah yang terjadi pada penderita stroke.

Sumbatan tersebut melalui metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.

Cara membersihkan sumbatan pembuluh darah pun terdapat berbagai cara.

Mulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED) yang dilanjutkan dengan terapi.

Selain itu ada juga cara lain yaitu memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi pengaruh pada pembuluh darah.

Baca: Ternyata Gol Spektakuler Cristiano Ronaldo Sudah Disiapkan Sejak Awal

Cairan tersebut juga menimbulkan efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.

"Ada banyak pasien yang merasa sembuh atau diringankan oleh terapi cuci otak itu," jelas Terawan.

Buktinya, setelah menerapkan metode DSA itu nama DR Terawan dan RSPAD pun melambung.

Pasien berbondong datang, Terawan pun menyediakan dua lantai ruangan di RSPAD khusus untuk menangani pasien stroke.

Nama ruangnya CVV (Cerebro Vascular Center) yang pada bagian ini setiap hari bisa menangani sekitar 35 pasien.

Biayanya antara paling murah Rp 30 juta per pasien, namun ada juga yang menyebut bisa Rp 100 juta perpasien.

Baca: Ternyata Gol Spektakuler Cristiano Ronaldo Sudah Disiapkan Sejak Awal

Terkait pelanggaran kode etik, Terawan dikabarkan suka mengiklan dan memuji diri.

Terawan juga dikabarkan menjanjikan kesembuhan pada pasiennya.

Padahal dalam kode etik kedokteran, seorang dokter tidak boleh mengiklankan, memuji diri, dan menjanjikan kesembuhan kepada pasiennya.

Terawan juga tidak mengindahkan panggilan dari Mahkamah Kehormatan Etik Kedokteran.

Setiap dipanggil untuk hadir dalam sidang, Terawan tidak pernah hadir.

Hal tersebut juga termasuk pelanggaran dalam kode etik kedokteran.

Pernah dipecat IDI

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah memberikan sanksi kepada dokter Terawan Agus Putranto berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan IDI sejak 26 Februari 2018-25 Februari 2019.

Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai Dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.

"Bobot pelanggaran Dokter Terawan adalah berat, serious ethical missconduct. Pelanggaran etik serius," kata Prio Sidipratomo, Ketua MKEK IDI dalam surat PB IDI yang ditujukan kepada Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Seluruh Indonesia (PDSRI) tertanggal 23 Maret 2018 yang dikutip Kontan.co.id Senin (2/4/2018).

Dalam surat tersebut, IDI juga turut mencabut izin praktek Dokter Terawan, ditambah himbauan kepada pengurus IDI daerah maupun PDSRI untuk menaati putusan MKEK tersebut.

Terawan merupakan dokter militer yang juga menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto yang juga pernah menerima penghargaan Bintang Mahaputera Naraya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini