News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer: Erick Tohir Bicara soal 'Keringat' Pilpres, Adian Napitupulu: Di Ruang AC juga Keringetan

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Jokowi. Adian Napitupulu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter kondang Najwa Shihab menanyakan pendapat Adian Napitupulu soal komposisi menteri di Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik oleh Presiden Jokowi.

Najwa Shihab menyinggung statement Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi--Ma'ruf, Erick Thohir yang pernah mengatakan menteri Jokowi harus yang sudah berkeringat.

Pada 17 Oktober 2019 lalu di Kompleks Istana Negara, Erick Thohir menyampaikan harapannya soal sosok menteri yang dipilih Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju.

Baca: Berkeringat di Pilpres 2019, Akankah Ustaz Yusuf Mansyur dan TGB Dipanggil Jokowi ke Istana?

Baca: Erick Thohir Dapat Dukungan Soal Menteri Harus Berkeringat

Erick Thohir berharap menteri yang terpilih adalah orang-orang yang sudah berkeringat saat kontestasi Pilpres 2019'

"Saya selalu bilang siapa pun yang terpilih saya berharap orang-orang yang berkeringat kemarin," kata Erick Thohir.

Erick Thohir di Istana, Senin (21/10/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Najwa Shihab kembali menyinggung statment Erick Thohir di Mata Najwa, Rabu (23/10/2019).

Najwa Shihab menanyakan pada Adian Napitupulu.

Menurut Adian Napitupulu keringat yang dimaksud Erick Thohir harus dijelaskan lebih rinci lagi.

"Keringat seperti apa? Di ruang AC juga keringatan, harus kita bedah lagi, " kata Adian Napitupulu.

Adian Napitupulu merinci apakah keringat yang dimaksud Erick Thohir selama 10 bulan di Pilpres 2019, atau sedari Jokowi di Solo.

"Kapan dan bagaimana mengukur, apa cuma 10 bulan atau dari 2012 dari pindah ke Solo atau cuma 10 bulan ukuran keringat ini, harusnya Erick rinci ukuran keringatnya," kata Adian Napitupulu di Mata Najwa.

Malah menurut Adian Napitupulu saat Pilpres 2019 Partai Gerindra juga termasuk yang berkeringat.

"Gerindra juga berkeringat waktu melawan kita kan, artinya kalau tidak dijelaskan keringat itu apa waktu Gerindra bertarung juga berkeringat," kata Adian Napitupulu.

Adian Napitupulu menilai komposisi Kabinet Jokowi jilid 2 sebesar 90 persen.

Baca: PA 212 Ingin 100 Hari Kerja Prabowo Bisa Pulangkan Habib Rizieq, Gerindra: Bukan Tugas Menhan

Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Jokowi. Adian Napitupulu (Kolase Tribunnews.com)

"Ada beberapa kurang, terlalu cepat menyimpulkan sekarang, siapa siah yang kemudian belum bekerja sudah kita nilai, memang kita mampu menyenangkan orang dalaam waktu bersamaan?" kata Adian Napitupulu.

Menurut Adian Napitupulu Kabinet Indonesia Maju saat ini mungkin susunan terbaik untuk kondisi saat ini.

"Usma Hamid pasti ada saja yang menolak, pertama kabinet jauh dari kesempurnaan tapi untuk situasi saat ini itu terbaik," kata Adian Napitupulu.

situasi lain mungkin ini tidak tepat, sistuasi sekarang mungbkini ini tepat, jangan kita

Ketua DPP PKS Aboe Bakar Al-Habsyi yang sebelumnya memberi nilai Kabinet Indonesia Maju sebesar 5,5 mengatakan sejak awal dipilih sudah ada isyarat tak bagus dari masyarakat.

"Pasar stimulannya tidak terlalu bagus, itu isyarat umum, market ada suatu yang jadi penilaian," kata Aboe Bakar Al-Habsyi.

Beralih ke Arief Poyuono, Najwa Shihab langsung menyebut Arief Poyuono kini lebih cebong dari cebong.

DPP PKS Aboe Bakar (kiri) saat di Mata Najwa, Rabu (8/8/2018) malam, AHY dan Prabowo (kanan) (Youtube, Instagram/kolase)

Pasalnya kini Arief Poyuono sudah sangat jarang sekali mengkritik Jokwoi.

"Anda lebih cebong dari cebong, karena sudah jarajng sekali mengkritik Jokowi," kata Najwa Shihab ke Arief Poyuono.

"Mengkritik itu kan bagus bukan berarti menjatuhkan atau justru negartif, " tambah Arief Poyuono.

Bahkan Arief Poyuono memberi nilai Kabinet Indonesia Maju sebesar 99 persen.

"Berarti betul lebih cebong dari cebong," kata Najwa Shihab.

Arief Poyuono menjelaskan cara Jokowi memilih menteri cukup bagus.

"Pemilihan menterinya ini unik, Jokowi melibatkan masyarakat," kata Arief Poyuono.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mendatangi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin) (Kompas.com)

Namun sayangnya, menurut Arief Poyuono, Jokowi mestinya mendengarkan juga netizen.

"Misalnya manggil menteri ada di medsos, sayangnya harusnya Jokowi memonitor medsos ada tokoh yang dipanggil harus gagal panggil lagi, kaya misal bu Tetty dipanggil mungkin karena ada kasus di KPK, prosesnya pemanggilan menteri ini sudah melibatkan masyarakat, ada kekurangan dalam penyaringan harusnya disaring mendengar juga kata netizen," kata Arief Poyuono.

Baca : Besok 25 Oktober CPNS 2019 Buka di sscasn.bkn.go.id, Ini Tahapan & Peryaratan, 40 Tahun Bisa Daftar

Baca : Tak Kunjung Ditelepon Jadi Menteri Apa, Luhut Ternyata Sempat Protes, Begini Jawaban Enteng Praktino

Arief Poyuono menekankan memberi nilai 99 persen pada Kabinet Jokowi saat ini.

"99 persen, cuma kita belum tahu dari sisi kompetensinya, kerjanya belum tau, kabinet ini tim work gak bisa disebut satu-satu," tutup Arief Poyuono.

(TribunnewsBogor/Sanjaya Ardhi)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Isi Kabinet Jokowi Sesuai Harapan Erick Thohir? Adian : Gerindra Juga Berkeringat Waktu Melawan Kita

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini