News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi

Cerita Budi Arie saat Diminta Jadi Wamen oleh Jokowi

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com, Jumat (25/10/2019) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Arie Setiadi menceritakan momen saat mendapat telepon dari Istana terkait tugas dari Presiden Jokowi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT).

Mulanya, ia mendapat telepon dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang menyampaikan pesan Presiden Jokowi soal tugas (Wamendes PDTT).

Budi Arie mengaku sempat berpikir soal tugas-tugas itu. Ia bahkan meminta waktu 15-30 menit untuk berpikir dan berdialog dengan keluarga dan rekan-rekannya.

"Mereka bilang ya sudah siap saja melaksanakan tugas. Maka saya jawab, saya siap melaksanakan tugas dari Pak Presiden Jokowi," kata Budi Arie Setiadi saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com, Jumat (25/10/2019) malam.

Budi Arie pun mengungkapkan alasan kuat dirinya menerima jabatan sebagai Wamendes PDTT.

Sebagai Ketua Umum relawan Pro Jokowi (PROJO), Budi mengaku punya jaringan organ masyarakat dari Sabang sampai Marauke.

Sejumlah Wakil Menteri disumpah saat acara pelantikan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hal itu, kata Budi, yang menjadi perrtimbangan Presiden Jokowi menunjuk dirinya sebagai Wamendes PDTT.

"Jaringan kita kan akar rumput, desa-desa dan pendamping desa kita juga banyak. Sehingga bisa menjadi mata dan telingan kita semua untuk pergerakan dana desa ini," jelasnya.

Selain itu, Budi Arie siap bekerja ektra di lapangan untuk melihat secara langsung masalah yang terjadi di pedesaan. Bahkan, ia bersiap ngantor di lapangan selama bertugas.

"Saya percaya bahwa problem desa adalah problem di lapangan, kita akan tahu problem desa kalau kita mengecek di lapangan, kita harus turun ke masyaraakat, karena kalau laporannya asal bapak senang, kita enggak tahu kemajuan desa bagaimana?" ucap Budi Arie.

Projo Batal Bubar

Budi Arie dikenal sebagai Ketua umum Projo, yang merupakan organisasi terbesar pendukung Presiden Joko Widodo.

Jumat pagi, Ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Budi Arie menyampaikan beberapa pesan dan kesan hasil pertemuannya dengan Jokowi.

ia menyampaikan dalam kinerjanya nanti Ia dituntut mampu melakukan pembangunan yang merata dari Sabang sampai Merauke.

Baca: Soal Video Mesum, Gading Marten Sempat Ingin Temani Gisel ke Polda Metro Jaya

Baca: Rekomendasi 5 Kuliner Ekstrem di Jogja yang Cocok Dinikmati saat Liburan Akhir Pekan

Baca: Mengetahui Tanda-tanda Stroke Agar Segera Dilarikan ke Rumah Sakit

Mulai dari pedesaan dan daerah tertinggal harus diberikan pembangunan yang berarti.

Ia mengungkapkan bahwa dunia akan maju dimulai dari desa desa yang maju.

“Desa yang maju itu akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara. Jadi pembangunan harus dimulai dari daerah pinggiran, daerah tertinggal sehingga pembangunan yang merata adil dan makmur ini bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.” ujar Budi Arie.

Anggaran cukup besar yang di alokasikan pemerintah dan negara harus dibagi untuk pembangunan pedesaan dan daerah tertinggal.

Hal itu diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang berarti bagi negara Indonesia.

Disinggung mengenai kelanjutan dari Projo Ia menegaskan, “Projo selama ada Jokowi, akan tetap ada.” ujarnya.

Budi Arie yang sebelumnya bertugas sebagai tim pemenangan kini berubah tugas menjadi tim yang bekerja untuk rakyat dan negeri ini.

Menurutnya tugas Projo adalah memenangkan pilpres, dan sekarang tugas itu sudah selesai sejak pemerintahan yang baru terbentuk yaitu pada 20 Oktober 2019.

Kini Ia menjabat sebagai Wamen Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

“Ya kita mau pamit tapi ditugaskan lagi gimana? Jadi mau tidak mau kita harus. Karena Projo itu kan setia di garis rakyat.” tambahnya.

Baginya Projo adalah rumah besar dan militan pendukung Joko Widodo. 

(Tribunnews.com/Yurika Nendri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini