Ia dituduh terlibat dan menjadi penghasut dalam kerusuhan 1998.
Kerusuhan yang mengakibatkan tewasnya ratusan orang saat Presiden Soeharto digulingkan dari jabatannya.
Hal ini disampaikan kepada Reuters pada 2012.
Namun, Prabowo membantah akan tuduhan tersebut.
Terpilihnya Ketua Umum Partai Gerindra menjadi Menhan mendapat sorotan tajam Internasional.
Satu di antaranya pengamat dari Amerika Serikat.
Baca: Prabowo Subianto Jadi Menteri Jokowi, Amien Rais Beri Reaksinya: Kalau Saya Bapaknya Prabowo
Baca: Prabowo Gabung ke Pemerintah, PKS Mengaku Sedih dan Tak Bahagia Bila Oposisi Sendirian
Dilansir dari TribunWow.com, pengamat bernama Brian Harding, Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies, Washington, Amerika Serikat, mengaku kecewa dengan pilihan Jokowi.
Kasus HAM yang menyandung Prabowo menjadi alasan kekecewaannya.
Brian mengatakan, keputusan Jokowi melantik Prabowo dan pensiunan jenderal-jenderal militer sebagai Menteri bentuk kekhawatiran Jokowi akan keselamatannya.
Prabowo merupakan Perwira Tinggi Militer, pengusaha, dan seorang politikus.
Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 itu menempuh pendidikan dan menjalani karier militer selama 28 tahun.
Setelah meninggalkan militer, Prabowo beralih menjadi pengusaha.
Ayah Didit Hediprasetyo ini memiliki 27 perusahaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Pada 2004, Prabowo mulai masuk dalam dunia politik.