TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bareskrim Polri, Komjen Pol Drs Idham Azis MSi telah disetujui oleh DPR sebagai Kepala Kepolisian RI (Polri) menggantikan Jenderal (Pol) Purnawirawan Tito Karnavian.
Komjen Idham Azis telah dinyatakan lolos dalam fit and proper test di Ruang Sidang Sidang Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Rencananya, Idham Aziz akan dilantik sebagai Kapolri yang baru pada Jumat (1/11/2019) besok.
Lalu apa yang perlu dijadikan prioritas oleh Kapolri baru yang hanya memiliki masa jabatan kurang dari 14 bulan?
Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengatakan, penunjukan Idham Aziz sebagai Kapolri dinilai sesuai dengan yang dibutuhkan saat ini.
Hal itu ia ungkapkan saat berbicara menjadi narasumber di program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Kamis (31/10/2019).
Baca: Istri Kapolri Idham Aziz, Fitri Handari Bocorkan Sifat Asli sang Suami Meskipun Beda Usia Cukup Jauh
Poengky menilai, pengalaman yang dimiliki oleh Idham selama bekerja di lapangan serta rekam jejak kariernya sangat pas dengan keadaan saat ini.
"Apalagi juga ada berbagai macam event-event yang nanti akan terjadi di 2020, ini tugas berat bagi Pak Idham," kata Poengky.
Lebih lanjut, Pongky mengungkapkan, sejak jaman kepemimpinan Tito, Polri telah banyak berbenah dan menurutnya, Idham tinggal melanjutkannya.
"Memang sejak zaman Pak Tito, polisi sudah berbenah banyak sekali. Sehingga kita nanti tinggal melihat bagaimana Pak Idham mampu meningkatkan citra polisi untuk lebih profesional," jelas dia.
Sementara itu, anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu mengatakan, selain penegakan hukum, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan profesionaltiasnya.
Menurutnya, tujuh poin yang menjadi prioritas Idham saat menjadi Kapolri mesti direspons cepat oleh personel kepolsian, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat yang merupakan bagian dalaam pelayanan publik.
"Ini yang harus cepat direspons oleh personel kepolisian di tiap wilayah dan di tiap wilayah dan lapangan," kata dia.
Lebih lanjut, Masinton berharap, penanganan kasus terorisme dan narkoba diharapkan akan menjadi konsen bagi Kapolri baru nantinya.
"Kemudian dalam skala kejahatan khusus, baik itu terorisme, narkoba, ini harus menjadi konsen pak Idham nanti khusunya tentang narkoba. Ini harus dikoordinasikan dengan BNN maunpun dengan aparat TNI," kata Masinton.
Diharapkan, dengan pengalaman selama di lapangan yang dimiliki Idham Aziz, tugas polisi semakin profesional.
"Ini yang kemudian juga kita harapkan di satu sisi profesionalitas modern, terpecaya bisa berkesinambungan programny."
"Kita ingin apa yang dikerjakan kepolisian punya dampak positif ke masyarakat, baik dari sisi pelayanan, perlindungan maupun dalam aspek penegakan hukum."
Lebih dari itu, di dalam aspek penegakan hukum, Masinton mengimbau agar polisi tak tebang pilih.
"Dalam aspek penegakan hukum jangan lagi misalnya dalam beberapa perkara tebang pilih, muter-muter, rumit. Ini bagian keinginan masyarakat supaya polisi meningkatkan pelayanan agar semakin baik," jelas Masinton.
Baca: Momen Haru Ketika Idham Azis Dipeluk dan Didoakan Ibunya, Sifatnya Diungkap sang Istri
7 Prioritas Idham Aziz
Dalam uji Fit and Proper Test yang diselenggarakan oleh Komisi III DPR RI, Komjen Pol Idham Aziz mengatakan tidak mempunyai visi misi.
"Berdasarkan arah kebijakan pemerintah yang menjadi acuan bagi arah kebijakan Polri, memperhatikan kebijakan Presiden dan Wakil Presiden saat pelantikan, maka dalam kesempatan ini tidak ada visi dan misi yang saya ajukan," kata Idham, dikutip dari Kompas.com.
Namun demikian, meski tak punya visi dan misi, Idham Aziz sedikitnya membawa tujuh program yang akan menjadi prioritasnya.
Tujuh program prioritas penguatan promoter yang akan dirintis oleh Idham yakni, mewujudkan SDM unggul, pemantapan harkamtibmas, penguatan gakkum yang profesional dan berkeadilan.
Selain itu, Idham juga akan melakukan pemantapan manajemen media, penguatan sinergi polisional, penataan kelembagaan, dan penguatan pengawasan.
Baca: Jokowi Usul Istilah Radikalisme Diubah Jadi Manipulator Agama
Selesaikan Kasus Novel Baswedan
Komjen (Pol) Idham Aziz mengangku akan segera mengungkap dan menyelesaikan kasus Novel Baswedan.
Langkah awal sebagai upaya penyelesaikan kasus tersebut, Idham Aziz mengaku akan segera menunjuk penggantinya untuk mengisi Kepala Bareskrim Polri.
"Nanti begitu saya dilantik (sebagai Kapolri), saya akan menunjuk Kabareskrim baru dan nanti saya beri dia waktu untuk segera mengungkap kasus itu (Novel Baswedan)," kata Idham usai rapat pleno Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
Saat ditanya apakah Idham akan memberikan tenggat waktu kepada Kabareskrim baru untuk menuntaskan kasus Novel, ia tidak menjawab. Idham hanya mengatakan bahwa penunjukkan Kabareskrim baru akan dilakukan pada Jumat (1/11/2019) yang akan datang. "Insya Allah hari Jumat nanti," ujar dia.
Baca: Gantikan Tito Karnavian, Segini Harta Kekayaan Komjen Idham Azis yang Akan Dilantik Jadi Kapolri
Setarakan Rekrutmen Polri
Idham Azis menegaskan akan mengahapus segala bentuk diskriminasi dalam bentuk perekrutmen anggota Polri setelah dirinya dilantik menjadi Kapolri.
Hal itu dikatakan Idham saat uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri pada Rabu (30/10/2019).
Pernyataan Idham tersebut dikeluarkan untuk membantah rumor yang beredar di kalangan masyarakat jika lulusan Madrasah Aliyah mendapat diskriminasi dengan lulusan sekolah umum.
“Kami rekrut yang punya keahlian mengaji, azan, dan ceramah. Kami beri porsi khusus. Bahkan, dalam tes, dia tidak perlu sesempurna yang lain,” tegas calon Kapolri, Komjen Pol. Drs. Idham Azis, M.Si, dilansir Tribratanews Polri.
Ia menilai, latar belakang ahli agama punya modal penting supaya bisa menjaga keamanan warga.
Lebih lanjut, Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut menjelaskan, tidak hanya beragama Islam, pendekatan itu diterapkan sesuai kondisi demografis daerah-daerah tertentu.
“Karena nantinya mereka akan menjadi Babinkamtibmas yang azan dan mengaji di kelurahan-kelurahan. Begitu juga dengan agama-agama lain, di NTT dan di Manado,” jelas calon Kapolri.
(Tribunnews.com/Tio)