News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyidik KPK Diteror

Tim Teknis Pengungkapan Kasus Novel Baswedan Berakhir Besok, Polri Sebut Ada Temuan Signifikan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyidik KPK Novel Baswedan sedang diskusi di Lobi Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/04/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa kerja tim teknis Polri untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan akan berakhir, Jumat (1/11/2019).

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan ada beberapa temuan baru yang telah diberikan tim teknis pengungkapan kasus Novel Baswedan.

"Ada beberapa hal yang sangat signifikan sudah ditemukan oleh tim teknis, tidak bisa kami bongkar disini. Karena ini sangat tertutup dalam proses pengungkapan kasus ini," kata Iqbal di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Iqbal tidak membeberkan lebih lanjut kapan temuan baru tersebut akan dibeberkan kepada publik.

Namun yang pasti, ia mengatakan tim teknis telah bekerja maksimal.

Baca: Pemutaran Film Foxtrot Six di Tokyo Jepang Sukses, Saikoo Kata Penonton

"Tim teknis kasus Novel Baswedan tetap bekerja teman-teman, bahkan saat ini bekerja maksimal. Mohon doa, tim teknis akan segera menuntaskan kasus ini," katanya.

Sebagai informasi, tim teknis pengungkapan kasus Novel Baswedan beranggotakan 120 orang.

Mereka telah bekerja mulai Kamis (1/08/2019) dan akan selesai, Jumat (1/11/2019.

Sebelumnya, Calon Kapolri Idham Aziz berkomitmen akan mempercepat pengungkapan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Baca: Harga Terbaru HP Xiaomi Bulan Oktober 2019, Redmi Note 8 hingga Redmi Note 8 Pro

Ia akan mengambil sikap usai dirinya dilantik sebagai Kapolri, Jumat (01/11/2019) besok.

"Kalau tidak ada aral melintang, besok saya kemungkinan besar akan dilantik oleh bapak presiden," kata Idham Aziz di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Salah satu sikap yang akan diambilnya pertama kali ialah menunjuk sosok Kepala Bareskrim (Kabareskrim) baru untuk menggantikan dirinya.

Baca: Bantah Pernyataan Dahnil, Prabowo Tetap Akan Ambil Gaji Menteri, Segini Jumlahnya

Sosok itu, kata dia, akan didorong untuk mempercepat penyelesaian kasus Novel.

"Sesaat nanti setelah (pelantikan) itu, saya akan menunjuk Kabareskim yang baru untuk segera mempercepat pengungkapan kasus novel Baswedan," katanya.

Idham Aziz disahkan DPR jadi Kapolri

DPR RI menggelar rapat paripurna kelima, pada Kamis (31/10/2019).

Rapat digelar di Ruang Paripurna Gedung Nusantara II DPR RI Senayan, Jakarta, dimulai sekira pukul 16.29 WIB.

Baca: Tes Kepribadian: Bentuk Kaki Dapat Ungkap Bagaimana Karaktermu Sesungguhnya!

Rapat dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

Dia didampingi Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Rachmat Gobel, Muhaimin Iskandar dan Sufmi Dasco Ahmad.

Agenda paripurna hari ini adalah pembacaan hasil fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Idham Azis, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Membuka rapat, Puan Maharani mengatakan 361 anggota dewan menghadiri rapat paripurna.

"Menurut catatan dari Sekretriat Jenderal DPR RI daftar hadir dalam permulaan rapat Paripurna DPR hari ini telah ditandatangani oleh 361 dari 575 anggota DPR RI dan dihadiri oleh seluruh anggota fraksi yang ada di DPR RI," kata Puan Maharani.

"Dengan demikian kuorum telah tercapai dan dengan mengucapkan bismillah perkenankan kami dari meja pimpinan Dewan membuka rapat pripurna DPR RI yang ke 5, masa persidnagan 2019-2020 dan kami nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum," imbuhnya.

Setelah itu, Puan Maharani mempersilakan Ketua Komisi III DPR RI f-PDIP Herman Herry untuk melaporkan hasil uji kelayakan dan kepatutan.

"Pimpinan anggota dewan serta hadirin yang kami hormati setelah dilakukan proses uji kelayakan tersebut Komisi III melaksanakan rapat pleno untuk pengambilan keputusan terhadap calon Kapolri. Selanjutnya berdasarkan hasil keputusan rapat pleno tersebut seluruh fraksi di Komisi III DPR RI menyetujui untuk memberhentikan saudara Jenderal polisi Profesor Tito karnavian dan mengangkat Komisaris Jenderal polisi Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia," kata Herman.

Usai membacakan laporan, Puan Maharani meminta persetujuan untuk menetapkan Komjen Idham Azis sebagai Kapolri.

"Apakah laporan Komisi III tersebut bisa disetujui?" tanya Puan kepada anggota dewan yang hadir.

"Setuju," jawab anggota dewan diikuti dengan riuh tepuk tangan.

Setelah itu, Idham Azis diperkenalkan kepada seluruh anggota dewan.

Baca: Fahri Hamzah Desak PKS Bayar Ganti Rugi Rp 30 Miliar, Uangnya Akan Diberikan Untuk Orang Ini

Ia juga menghampiri meja pimpinan dan disambut dengan jabat tangan dari pimpinan DPR.

Idham Azis juga berswafoto dengan kelima pimpinan DPR.

Uji kelayakan dan kepatutan hanya 2 jam

Komisi III DPR telah merampungkan uji kelayakan dan kepatutan Calon Kapolri Komisaris Jenderal Idham Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Uji kelayakan dan kepatutan digelar tidak lama, hanya butuh waktu dua jam membawa kesepakatan Idham Aziz sebagai Kapolri ke Rapat Paripurna yang akan digelar Kamis esok, (31/10/2019).

Baca: Komisi III DPR Aklamasi Setujui Idham Azis Jadi Kapolri

"Seluruh fraksi aklamasi untuk setujui Komjen Idham Aziz menjadi Kapolri. Yang mana sore ini keputusan tingkat pertama dan sore ini bersurat pada pimpinan DPR untuk besok agendakan dalam Rapat Paripurna," kata Ketua Komisi III, Herman Herry.

Tidak hanya cepat, dalam proses fit and proper test juga Idham Aziz banjir pujian.

Anggota Komisi III dari Fraksi NasDem Taufik Basari mengatakan cepatnya proses fit and proper test Idham Aziz karena rekam jejaknya baik.

"Memang yang disodorkan calon tunggal, yang kedua sudah kita telusuri rekam jejaknya, dan rekam jejaknya baik, ya tidak ada hal hal yang bisa menjadi bahan untuk menolak yang dsodorkan presiden," kata Taufik. 

Selain itu menurutnya, cepatnya proses uji kelayakan dan kepatutan untuk menjaga hubungan antara eksekutif dan legislatif.

Baca: Pemda Tokyo Dukung Penuh Pembentukan Start-up Jepang

Idham Azis merupakan Calon tunggal yang disodorkan presiden kepada DPR.

"Karena semua sudah baik, dan kita menjaga hubungan antar legislatif dan eksekutif, ya tentu kalau memang hanya satu dan yang paling baik dan kita punya pandangan yang sama, maka kita putuskan," katanya.

Program prioritas Idham Azis

Komisi III DPR telah melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap calon Kapolri Komjen Idham Azis hari ini, Rabu (30/10/2019).

Hasilnya, Komisi III menyetujui Komjen Idham Azis menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi III DPR Herman Hery.

"Semua fraksi berkesimpulan bahwa tidak perlu membuat pandangan fraksi namun keputusan melalui aklamasi. Aklamasi untuk menyetujui saudara Komjen Idham Azis menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia," ungkapnya.

“Pada sore hari ini kita langsung pada keputusan tingkat pertama, dan setelah sore ini juga akan bersurat kepada Pimpinan DPR untuk besok diagendakan dalam rapat paripurna,” lanjutnya.

Baca: Janji Idham Azis Jika Jadi Kapolri: Saya akan Tolak Kalau Ada Anggota Datang ke Rumah Saya

Selama hampir dua jam, Idham menyampaikan program prioritas yang akan ia terapkan seandainya benar-benar dipercaya sebagai Kapolri.

"Berdasarkan arah kebijakan pemerintah yang menjadi acuan bagi arah kebijakan Polri, memperhatikan kebijakan Presiden RI pada pelantikan presiden dan wapres terpilih 2019-2024 dan direktif Presiden saat pelantikan anggota kabinet, maka dalam kesempatan 23 Oktober 2019, maka tidak ada visi dan misi yang saya ajukan," ujar Idham Azis.

Komjen Idham Azis dalam kesempatannya menyampaikan program 'Penguatan Polri yang Promoter Menuju Indonesia Maju', dengan tujuh program prioritas:

  1. Mewujudkan sumber daya yang unggul
  2. Pemantapan Harkamtibmas
  3. Penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan
  4. Pemantapan manajemen media
  5. Penguatan sinergi Polisional
  6. Penataan kelembagaan
  7. Penguatan pengawasan

Baca: Kehadiran Tito Karnavian Berkemeja Putih di Ratas Bikin Pangling

Sebelumnya Idham Azis juga menyampaikan empat poin tantangan tugas Polri yaitu:

  1. Menyukseskan program pembangunan nasional
  2. Mengamankan agenda nasional 2020-2021
  3. Kejahatan menonjol yang menjadi perhatian publik
  4. Kualitas SDM, postur kelembagaan dan pengawasan

Sementara itu, Idham Azis mengungkapkan beberapa fokus perhatian Polri dalam agenda nasional 2020.

“Agenda nasional 2020 yang menjadi fokus perhatian Polri, suksesnya pengamanan 270 Pilkada serentak pada sembilan provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota, serta PON ke-20 di Papua,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini