TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian berencana mengundang seluruh kepala daerah di Indonesia untuk bertemu Presiden Joko Widodo pada pertengahan November 2019 mendatang.
Ia mengatakan dalam pertemuan itu nantinya Presiden Jokowi akan menyampaikan visi dan misinya kepada seluruh kepala daerah sehingga selaras dengan anggaran pembangunan daerah dalam APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).
“Saya sudah sampaikan kepada presiden bahwa pertengahan November besok kita akan memanggil seluruh kepala daerah, dan selama dua hari presiden akan menyampaikan visi dan misi. Sehingga semua kepala daerah paham visi misi presiden dan tahu program pembangunan nasional apa yang bisa dimasukkan dalam APBD 2020, di samping program pembangunan khas daerah masing-masing,” ungkap Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019).
Baca: Rocky Gerung: Jokowi dan Prabowo Tidak Cukup untuk Menghasilkan Indonesia yang Bermutu
Selain presiden, Tito mengatakan sejumlah menteri dan kepala lembaga negara juga akan berbicara di depan kepala daerah seluruh Indonesia seperti Menteri Kesehatan, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Desa Transmigrasi dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kepala BKPM, BPK, KPK, Jaksa Agung, dan Panglima TNI.
Menurutnya dalam acara itu pemerintah akan mendorong kepala daerah untuk meningkatkan serapan anggaran supaya lebih optimal serta dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Karena menurut Tito serapan anggaran di daerah sendiri masih jauh dari harapan yaitu hanya mencapai rata-rata 60 persen jelang pergantian tahun anggaran.
Baca: Wacana Pelarangan ASN Pakai Cadar, Tito Karnavian Ingatkan ASN Bekerja untuk Negara
“Yang pertama kita ingin ada program yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat seperti pembangunan, lalu bidang energi dan sumber daya manusia, kesehatan dan pendidikan.”
“Dan yang kedua mendorong daerah aktif memberi kemudahan bagi pihak swasta untuk berinvestasi di wilayah masing-masing. Jangan dipersulit, jangan belum apa-apa sudah ditanya kita akan dapat apa, kita akan tegas soal itu,” pungkas Tito.