News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Melayat ke Kediaman Martha Tilaar, Sandiaga Uno Ungkap Kedekatan di Antara Keduanya

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno Melayat ke Kediaman Martha Tilaar

Sandiaga Uno Melayat ke Kediaman Martha Tilaar, Ungkap Kedekatan Dua Keluarga

TRIBUNNEWS.COM - Sandiaga Uno melayat atas meninggalnya Profesor Henry Alexis Rudolf Tilaar, ke kediaman ibu Martha Tilaar pada Jumat (1/11/2019).

Sandiaga Uno mengaku memiliki kedekatan di antara keduanya lantaran, sang ibu dan ibu Martha Tilaar pernah melakukan bisnis bersama dalam produk Sariayu dan Puspita Martha Tilaar.

Melalui unggahan di akun Instagram miliknya @sandiuno, Sabtu (2/11/2019), Sandiaga mengaku hadir melayat untuk memberikan dukungan langsung pada keluarga yang ditinggalkan.

"Turut berduka atas meninggalnya suami dari Ibu Martha Tilaar, Profesor Henry Alexis Rudolf, seorang pakar di dunia pendidikan." 

"Keluarga kami berdua bisa dibilang dekat, Ibu saya dan Ibu Martha Tilaar pernah melakukan bisnis bersama dalam brand Sariayu dan Puspita Martha Tilaar,"

"Ditinggalkan orang yang sangat dicintai memang sungguh berat." 

"Oleh karena itu, malam tadi, saya hadir mendatangi keluarga almarhum untuk memberikan support langsung agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran," tulis Sandiaga.

Seperti diketahui, Profesor Henry Alexis Rudolf Tilaar atau yang akrab dipanggil HAR Tilaar merupakan suami dari Martha Tilaar.

HAR Tilaar meninggal dunia pada Rabu (30/10/2019) pagi setelah menjalani perawatan di RSPAD selama tiga minggu akibat penyakit komplikasi yang dideritanya.

Menanti kehadiran buah hati setelah 15 tahun menikah

Ia bersama mendiang sang suami Henry Alexis pernah mengalami masa sulit.

Hal tersebut sempat dibagikannya melalui tayangan YouTube iNews Portal yang diunggah Rabu (30/10/2019).

Martha Tilaar membagikan kisah rumah tangganya yang harmonis bersama Henry Alexis Rudolf Tilaar (HAR Tilaar).

Pernikahan yang berlangsung selama 55 tahun itu, ternyata pernah mengalami masa sulit.

Masa sulit tersebut lantaran, selama 15 tahun menikah HAR Tilaar dan Martha belum dikaruniai buah hati.

Mereka baru memiliki buah hati ketika usia pernikahan memasuki tahun ke-16.

Di usia yang tidak lagi muda, Martha mengandung buah hatinya bersama Alex, panggilan Martha kepada suaminya.

Martha menuturkan, ketika mereka berada di Amerika dia tidak bisa memiliki anak dan terpaksa mengonsumi pil pencegah kehamilan.

"Di Amerika tidak bisa punya anak, karena semua mahal. Terpaksa minum pil pencegah kehamilan, selama empat tahun," tutur Martha.

Hal tersebut dilakukan Martha dan Alex karena beberapa alasan, di antaranya biaya hidup dan biaya persalinan yang sangat mahal.

"Karena tidak bisa melahirkan, karena terlalu mahal ongkos-ongkosnya," tambahnya.

Efek samping dari konsumi pil tersebut ternyata cukup berat.

Sandiaga Uno kunjungi kediaman Martha Tilaar (Instagram @sandiuno)

Obat yang dikonsumsi selama empat tahun tersebut membuat pasangan suami istri itu kesulitan memiliki keturuan.

Mereka pernah divonis mandul oleh Ahli Obstetri dan Ginekologi luar negeri.

"Akibatnya saya mendapatkan efek sampingan dari minum obat tersebut selama empat tahun," katanya.

Perjuangan Martha dan Alex berlanjut hingga mereka mendatangi dokter Ahli Obstetri dan Ginekologi di beberapa negara.

Mereka mengunjungi Swiss, Beland, bahkan Indonesia.

Usaha tersebut belum berbuah manis, tapi Martha dan Alex tidak menyerah sampai di situ.

"Saya pergi ke Swiss, Belanda, ahli-ahli Obstetri dan Ginekologi, Amerika dan Indonesia."

"Tetapi toh tidak dapat anak, karena efek samping obat pencegah kehamilan. 'Aku tidak akan punya anak (titik)," ungkap Martha sembari menirukan ucapan dokter yang memvonisnya.

Tidak hanya berjuang melalui hal-hal medis, Martha dan Alex mencoba perawatan herbal.

Dibantu sang kakek yang seorang herbalis, Martha mendapatkan perawatan dengan ramuan jamu.

"Karena eyang saya herbalis, maka beliau bilang nanti saya dirawat dengan ramuan jamu," terangnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Martha sudah didiagnosis pre-menopause saat memasuki usia 41.

Saat memasuki usia 41 tahun, akhirnya Martha mengandung.

Sebuah anugrah besar bagi Martha, ketika di usianya yang sudah 42 tahun dia melahirkan.

Perawatan dengan ramuan jamu tersebut berlangsung cukup lama, hingga akhirnya setelah 16 tahun menanti Martha dikaruniai Wulan, anak perempuan yang cantik.

"Kok bisa ya saya (42 tahun) melahirkan?," tuturnya.

Anugerah Terbesar

Dalam doa, Martha mengatakan dia selalu meminta kepada Tuhan agar selalu diberi kebijaksanaan.

"Jadi, waktu hamil dari permulaan hamil, saya selalu mengucapkan jangan sampai membeda-bedakan anak kandung dan anak yang diambil (angkat)," katanya.

Kelahiran anak pertamanya merupakan keajaiban besar yang Tuhan berikan.

"Keajaiban yg Tuhan berikan kepada kami," imbuhnya.

Memasuki umur 44 tahun, tiga tahun setelah melahirkan Wulan, Martha mengandung buah hatinya yang kedua.

"Setelah tiga tahun hamil lagi, 44 tahun hamil dan dokter melarang untuk meneruskan karena saya sudah sepuh," ucap Martha.

Namun, Martha dengan yakin tetap meneruskan kehamilannya.

Dia tidak menyerah meski sudah memasuki usia 44 tahun, sebab katanya buah hati yang dia kandung adalah anugerah yang dinanti-nantikan.

"Saya akan teruskan karena Tuhan telah memberikan kepada saya, ternyata gede banget lahirnya. Sampai dia bisa lulus Harvard," ucapnya

Alex yang duduk di samping Martha pun menjelaskan reaksinya memiliki buah hati yang sudah lama dinantikan.

Dengan nada yang lembut, Alex mengatakan dia bersyukur dan sangat senang sekali.

"Alhamdulillah, saya sangat senang," katanya.

Suami Martha Tilaar, HAR Tilaar Meninggal Dunia, Kisah Cinta Keduanya Bak 'Kembar Dempet' (Instagram Martha Tilaar dan nova.grid.id)

Martha menambahkan, anak-anak mereka sangat dekat dengan ayahnya.

"Dan sampai sekarang, sama Wulan, Kiki justru lebih dekat. Daripada dengan saya," ungkap Martha.

Bisnis

Martha kembali menyampaikan, baginya dan keluarga pendidikan itu penting.

"Anak-anak ikuti papahnya yang bergelar doktor," ujarnya.

Perlu diketahui, Alex merupakan Guru Besar di Universitas Negeri Jakarta, Dekan Pasca Sarjana dan Guru Besar di Universitas Indonesia.

Selain menjunjung tinggi pendidikan, anak-anak Alex dan Martha juga mewarisi bisnis yang orangtuanya geluti.

Anaknya, Brian Tilaar menurut penuturan Martha selalu membantu bisnis keluarga di bidang home industri yang tergabung di Martha Grup.

Selain Brian, Pinkan Tilaar menangani sekolah kecantikan.

Sedangkan Wulan, dia menangani franchise SPA produk Martha Tilaar.

"Wulan sukses, sampai 60-an frenchise yang dipegang. Selalu menjadi top frenchise," ujar Martha.
Martha berpesan kepada anak-anaknya untuk terus menciptakan lapangan kerja dan mempertahankan yang sudah dikerjakan.

Menurut Martha, bisnis yang dia geluti merupakan anugerah.

"Sebagai orang yang diberi anugerah, bagi orang yg diberi anugerah harus dipertahankan, pokoknya jangan disia-siakan. Dipertahankan dan dijadikan tempat di mana banyak orang bisa berkarya," katanya.

Kegiatan Alex

Kegiatan Alex Tilaar sebelum meninggal dunia adalah sering menulis di ruang kerja.

"Bapak tiap hari tetap menulis dan baca buku, banyak tamu, konsultasi mengenai makalah, ada doktor, calon doktor," ungkap Martha.

Hingga akhir hayat, Alex atau HAR Tilaar selalu disibukkan dengan membaca, menulis buku dan berbagi dengan orang-orang muda.

Tonton video selengkapnya 

(Tribunnews.com/Sinatrya) (TribunTimur/Desi Triana Aswan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini