Lebih lanjut, Rahmad juga meminta pada masyarakat yang menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan untuk memberi solusi.
Jika negara keluar banyak uang, maka pemerintah diprediksi akan kesulitan untuk membiayai iuran BPJS Kesehatan.
"Dari mana uang negara? Maka harus ada solusinya, kita cari solusi dan tidak hanya sekedar menolak," tegasnya.
5. Warga Surabaya ajukan gugatan
Seorang peserta BPJS Kesehatan asal Surabaya, Kusnan Hadi, mengajukan gugatan terkait naiknya iuran BPJS Kesehatan, Jumat (1/11/2019).
Mengutip Tribunnews, Kusna menilai kebijakan tersebut diputuskan tanpa mempertimbangkan perbedaan penghasilan di setiap daerah.
"Kalau kita di Surabaya dengan gaji Rp 3 juta ya, kita bisa melihat daerah Magetan, Pacitan yang hanya bergaji Rp 1,8 juta."
"Bagaimana mereka membayar, andaikan mereka kelas satu membayar Rp 160 ribu itu hanya untuk satu orang kalau empat keluarga, kan kasihan," tutur Kusnan.
"Dengan itu, biarlah kami saat ini yang harus menggugat, demi saudara-saudara kita yang ada di daerah."
"Kalau kita ring satu di Surabaya mungkin Rp 160 ribu agak mending dibandingkan dengan kawan-kawan yang ada di daerah dengan UMR yang kecil," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nanda Lusiana Saputri/Chaerul Umam, Kompas.com/Ardito Ramadhan/Akdhi Martin Pratama)