News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggapi Manuver Nasdem, Ketum PAN Zulkifli Hasan: Itu Mungkin Sinyal-sinyal Pilkada dan Pilpres

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Fathul Amanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) usai mengadakan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan saling menjajaki untuk menyamakan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
TRIBUNNEWS.COM

Diketahui sebelumnya, Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Sohibul Iman bertemu di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/10/2019).

PKS merupakan salah satu pengusung paslon Prabowo-Sandi bersama dengan PAN, Gerindra dan Demokrat.

Sementara Nasdem, merupakan partai koalisi atau loyalis Jokowi sejak Pilpres 2014.

Surya Paloh dan Sohibul Iman Bertemu Menghasilkan 3 Keputusan Bersama (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Pertemuan mereka menyatakan tiga hal antarkesepakatan masing-masing parpol, yaitu:

Pertama, Nasdem dan PKS siap untuk memperkuat fungsi pengawasan terhadap pemerintah di DPR.

Kedua, Nasdem dan PKS sepakat menjaga kedaulatan NKRI dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Ketiga, Nasdem dan PKS siap mewariskan sejarah kerja sama para pendiri bangsa, antara kelompok nasionalis yang memuliakan nilai-nilai agama dan kelompok Islam yang memegang teguh nilai-nilai kebangsaan.

Zulkifli menyebut gerakan pertemuan seperti ini merupakan pertanda, partai-partai telah mulai melakukan penjajakan untuk berkoalisi pada pilkada atau pun pilpres yang akan datang.

Mantan Ketua MPR tersebut menilai, pertemuan antar kedua partai yang diketahui berseberangan di pilpres 2019 itu dapat mengubah politik di Indonesia pada 2024 mendatang.

"Kan politik tu gerakan ada tanda-tanda. Saya kira tidak terlepas nanti persiapan-persiapan yang akan datang ," ungkapnya.

Meski demikian, Zulkifli masih enggan membahas kemungkinan munculnya koalisi baru dengan Nasdem.

Ia mengungkapkan, akan adanya tanda-tanda gerakan untuk pilkada dan pilpres mendatang.

"Iya yang dekat kan 2020 pilkada, yang jauh kan 2024. Itu mungkin sinyal-sinyal. Kan penjajakan namanya. Walaupun 2024 masih jauh," jelas Zulkifli.

Ketua Umum NasDem Surya Paloh bersama Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Di sisi lain, Jhonny G Plate, yang juga politisi Partai Nasdem, membenarkan setelah bertemu PKS akan ada pertemuan antara Nasdem dan PAN.

Jhonny membantah jika rencana pertemuan Nasdem dengan sejumlah partai di luar pemerintahan diartikan untuk membangun kekuatan di pemilihan presiden 2024.

"Safari politik itu kan kalau di dalam koalisi partai-partai koalisi kabinet, kita kan sudah satu. Bahkan koalisi kabinet sudah diperlebar lagi, dengan masuknya Partai Gerinda ke dalam semakin kuat. Tetapi kita juga mempunyai sahabat-sahabat di parlemen yang di luar kabinet, " pungkas Menteri Kominfo tersebut.

Mengenai jadwal pertemuan, Jhonny mengatakan masih belum diatur.

Ia mengaku masih sekadar bertemu dan berdiskusi dengan Zulkifli.

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini