News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anggaran Pendidikan 2020 Rp 508 Triliun, Jokowi: Ini Duit Semua, Hati-Hati dengan Angka seperti Ini

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Jokowi membeberkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 yang sebagian besar untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Melihat tayangan YouTube KOMPAS TV, Rabu (6/11/2019), salah satu anggaran yang disebut Jokowi adalah anggaran pendidikan untuk tahun 2020.

Saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) pada Rabu (6/11/2019) di JCC Senayan, Jakarta, Jokowi menegaskan bahwa anggaran pendidikan 2020 mencapai 508 triliun Rupiah.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengimbau kementerian terkait harus hati-hati dalam penggunaan anggaran.

"Kita telah menetapkan anggarannya, ini secara garis besar Rp 423 Triliun untuk belanja infrastruktur, kemudian Rp 508 Triliun untuk pendidikan, dan Rp 132 Triliun untuk kesehatan," ungkap Jokowi.

Kemudian ia mengimbau kementerian, lembaga, hingga Pemerintah Daerah berhati-hati mengelola anggaran.

"Ini adalah duit semua, hati-hati dengan angka-angka seperti ini," ujarnya.

Dikutip dari laman nasional.kontan.co.id, Jumat (16/8/2019), Jokowi sempat menyampaikan pernyataan mengenai anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp 505,8 Triliun, Jumat (16/8/2019) di hadapan sidang Paripurna DPR.

Anggaran pendidikan yang besar diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

Diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal seperti tidak bisa sekolah.

Pendidikan sejak dini mulai diterapkan kepada anak Indonesia, agar meningkatkan keterampilan pengetahuan hingga jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) perlu ditekankan untuk perbaikan kualitas guru, mulai dari proses penyaringan, pendidikan keguruan, pengembangan pembelajaran, dan metode pengajaran yang tepat dengan memanfaatkan teknologi terbaru.

Diperlukan pemerataan akses pendidikan dan percepatan wajib belajar 12 tahun, dengan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 54,6 juta siswa pada 2020.

Pemerintah juga akan melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan memberikan beasiswa hingga 20,1 juta siswa.

Selain itu pemerintah juga akan memberikan beasiswa kepada 818 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tak mampu, yang memiliki prestasi akademik melalui Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-Kuliah), termasuk lanjutan bidik misi.

Terakhir, Jokowi menegaskan, pemerintah pada 2020 akan menginisiasi program kartu Pra-Kerja.

“Di mana mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan, antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat,” kata dia.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kontan.co.id/Grace Olivia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini