TRIBUNNEWS.COM - Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan sampai saat ini belum menemui titik terang.
Padahal kasus tersebut sudah dua tahun bergulir.
Pelaku penyiraman air keras pun sampai saat ini belum berhasil diungkap.
Kini justru muncul tudingan bahwa kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan hanyalah rekayasa.
Penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada Selasa 11 April 2017 lalu.
Melansir dari Kompas.com, Saat itu Novel sedang berjalan menuju rumahnya setelah menjalankan shalat subuh di Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Cairan itu tepat mengenai wajah Novel.
Kejadian itu berlangsung begitu cepat sehingga Novel tak sempat mengelak.
Tak ada seorang pun yang berada di lokasi saat peristiwa penyiraman itu terjadi. Novel juga tak bisa melihat jelas pelaku penyerangannya.
Novel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.