Sementara itu, Pengamat politik, Emrus Sihombing, menangkap bila sindiran tersebut sebagai bentuk upaya Jokowi menyampaikan pesan bila Surya Paloh lebih dekat dengan Sohibul Iman dibanding dengannya.
"Dari sudut ucapan itu sama saja Pak Jokowi mengatakan sekarang Paloh lebih dekat, lebih hangat, dengan Sohibul dibanding dengan Jokowi selama ini," ujar Emrus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).
Ia mengatakan dari aspek sosiologis, jarak antara orang yang satu dengan yang lain semakin dekat seperti berpelukan tentu berbeda dengan yang berjarak lima hingga sepuluh meter.
Baca: Impian Besar Presiden Joko Widodo Bangun Ibu Kota Baru dengan Konsep Smart Metropolis
Menurutnya, relasi dan interaksi orang yang berpelukan tentu lebih dekat.
Sementara orang yang relasinya tak baik, maka saling sapa saja belum tentu mau.
Begitu melihat satu sama lain, biasanya akan ada tindakan sosial supaya pada akhirnya mereka tidak bertemu.
"Nah kalau ini kan mereka (Paloh dan Sohibul) berangkulan, sangat erat sekali. Pelukan itu pun saya lihat dari berbagai media sangatlah luar biasa," kata dia.
Sementara dari sisi psikologis, menurut Emrus pelukan erat Surya Paloh dan Sohibul Iman menunjukan adanya ikatan emosional lebih dekat.
"Biasanya itu terjadi karena di antara mereka terjadi sesuatu yang sifatnya saling menguntungkan satu dengan yang lain," katanya. (tribunnews.com/ fransiskus/ vincentius/seno)